TEMPO.CO, Bandung - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung Rifki Ali Mubarok mengatakan, secara umum pemilihan Presiden berjalan lancar dan tanpa gejolak. Satu-satunya masalah besar ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, yakni ratusan pasien yang kehabisan waktu pemungutan serta tak kebagian surat suara.
Menurut Rifki, saat memantau di RSHS Rabu siang tadi, 9 Juli 2014, surat suara habis tak terhindarkan. Alasannya, rumah sakit sesuai aturan tidak memiliki tempat pemungutan suara (TPS) khusus dan daftar pemilih tetap (DPT). Sebanyak 2 TPS statis yang ada di RSHS sebenarnya bukan untuk penghuni rumah sakit. "Melainkan pemilih yang berada di daerah sekitar rumah sakit," katanya.
Di rumah sakit lain, kata dia, surat suara tidak bermasalah. Kekurangannya berhasil diatasi dengan kiriman surat suara yang tidak terpakai dari TPS sekitar rumah sakit. Khusus di RSHS, surat suara sangat kekurangan banyak, walau telah dibantu kiriman surat suara tak terpakai dari TPS sekitar rumah sakit. "Kami hanya sanggup meng-cover 1.500 surat suara," ujar Rifki.
Jumlah calon pemilih di RSHS hari ini di masa pencoblosan, berkisar 3.000 orang. Mereka terdiri dari para karyawan, dokter, perawat, pasien, dan keluarga penunggu pasien. Khusus di rumah sakit, kata Rifki, pemilih bisa hanya memakai kartu tanda pengenal (KTP) tanpa formulir A5. "Pemilih di sini jadi terus bertambah sampai jam penutupan," katanya.
Khusus pasien rawat inap yang punya hak pilih namun tidak bisa beranjak ke TPS, ujar Kepala Rumah Tangga RSHS Bandung Budi Rahadian, berjumlah sekitar 600 orang. Adapun total surat suara untuk 3 TPS di RSHS berkisar 240 surat suara.
"Ternyata TPS di rumah sakit diserbu karyawan dan keluarga penunggu pasien," kata Budi. Tambahan surat suara sebanyak 300-an lembar dari TPS sekitar pun tak banyak menolong.
Seorang pasien rawat inap di Ruang Bedah Wanita Gedung Kemuning RSHS Andi Autari mengatakan kecewa karena tidak bisa mencoblos calon Presiden pilihannya. "Tidak ada petugas TPS keliling yang ke sini," katanya sambil berbaring.
Saat pemilihan legislatif April lalu, pasien yang dirawat sejak Februari itu juga tak bisa memilih dengan alasan yang sama. "Saya hanya berharap, siapa pun Presidennya nanti, rakyat harus bisa maju hidupnya," kata warga Rancaekek, Kabupaten Bandung, tersebut, Rabu, 9 Juli 2014.
Di Kota Bandung, jumlah pemilih dalam DPT sebanyak 1.695 ribuan orang. Surat suara berikut cadangannya sebanyak 1.731 ribuan lembar.
ANWAR SISWADI