TEMPO.CO , Surakarta -- Ribuan pedagang batik, tekstil, dan aksesori batik di Pasar Klewer libur berjualan saat pemungutan suara pemilu presiden pada Rabu, 9 Juli 2014. Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani mengatakan keputusan tersebut menjadi kesepakatan seluruh pedagang. (Baca juga:Tahun Pemilu Tak Pengaruhi Kunjungan Pelancong)
"Kami ingin berpartisipasi dalam pesta demokrasi," katanya kepada Tempo, Selasa, 8 Juli 2014. Dia mengatakan hajatan pemilu presiden bersifat nasional sehingga tidak boleh terlewatkan. "Kalau hanya pemilihan wali kota atau gubernur, kami tetap berjualan dan tidak libur."
Agar pembeli dan pelanggan tidak kecewa, sejak sepekan lalu para pedagang sudah mengabarkan bahwa pada 9 Juli tidak ada aktivitas jual-beli di Pasar Klewer. Jika pelanggan tetap ingin membeli barang dagangan, diminta datang langsung ke rumah pedagang. "Atau pesan dulu, nanti kami kirim barangnya," katanya.
Dia mengatakan sebanyak 2.075 pedagang libur berjualan. Termasuk para pekerja, kuli angkut, hingga pengayuh becak libur. Sehingga mereka dapat memberikan hak pilihnya saat pemilu presiden. Dia memperkirakan ada 12 ribu orang yang selama ini menggantungkan nafkahnya di pasar tekstil dan batik terbesar di Surakarta tersebut.
Para pedagang tidak menghiraukan bakal kehilangan potensi pendapatan Rp 8-12 miliar sehari. Menurut Kusbani, mereka lebih memilih memberikan hak suaranya demi masa depan Indonesia dalam 5 tahun ke depan. "Ini bukan soal untung dan rugi. Tapi tentang masa depan bangsa," ucapnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Klewer, Mantri mengaku tidak mempermasalahkan jika harus libur sehari. Sebab dia juga ingin memberi kesempatan pegawainya untuk mencoblos. "Apalagi libur sehari sudah menjadi kesepakatan para pedagang," ucapnya. Dia mengakui saat ini permintaan barang dagangan sedang ramai, khususnya kemeja. Tapi jual-beli bisa disiasati dengan bertransaksi di rumah usai mencoblos. (Baca juga:Sate Blekok Khas Gresik)
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Lainnya:
Bagi-bagi Uang, Simpatisan Prabowo Ditangkap Warga
Suami Pembunuh Wilfrida Diperiksa Kejiwaannya
Kiai Laporkan Dugaan Pemalsuan Dukungan ke Prabowo
TPS di Kawasan Tengger Dikategorikan Sangat Rawan