TEMPO.CO, Jakarta - Pagar Rumah Tahanan C1 cabang Komisi Pemberantasan Korupsi dengan lebar 5 meter itu terbuka lebar. Biasanya pagar itu tertutup rapat. Hari ini, Rabu, 9 Juli 2014, pagar berwarna abu-abu setinggi 3 meter itu dibuka dengan dibatasi bentangan pita merah.
Rutan yang terletak di basement gedung komisi antirasuah itu dipakai sebagai tempat pemungutan suara. Bedanya dengan TPS lain, lokasi pencoblosan ini dibuka pukul 10.00. Sedangkan TPS pada umumnya sudah melayani pemilihan presiden dan wakil presiden sejak pukul 07.00.
Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan ada 18 tahanan yang akan menggunakan hak pilihnya di KPK. "Dari Rutan KPK 12 dan Guntur 6 orang," ujar Johan sembari menambahkan satu mobil tahanan KPK baru berangkat ke Rutan Guntur untuk menjemput para tahanan.
Tahanan kasus korupsi yang akan menggunakan hak pilihnya antara lain bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum; mantan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alifian Mallarangeng; mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq; Ahmad Fathanah; adik Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah, Chaeri Wardana alias Wawan; mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya; Bupati Biak Yesaya Sombuk; Bupati Bogor Rachmat Yasin; pengusaha Teddi Renyut; pengusaha Yohan Yap; M. Zairin; Syahrul Sampurnajaya; dan Anggoro Widjojo.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengimbau masyarakat, temasuk para tersangka kasus korupsi, untuk mencoblos. "Mengapa harus memilih, karena ujung dari semua upaya membentuk negara adalah memuliakan dan menyejahterakan rakyat," kata Bambang di tempat terpisah.
Bambang meminta masyarakat tak terpengaruh serangan fajar yang dilakukan dengan membagikan uang supaya memilih calon tertentu. Cara itu bisa mencederai demokrasi dan sangat tidak terpuji.
LINDA TRIANITA | MUHAMAD RIZKI
Berita terkait
Jokowi-JK Pimpin Penghitungan Suara di Jerman
Jokowi Mencoblos di TPS Taman Suropati
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Kiai Laporkan Dugaan Pemalsuan Dukungan ke Jokowi