Prabowo Menang di Jawa Barat, Kalah Secara Nasional  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Narapidana kasus korupsi mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, menunjukan surat suara pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di penjara khusus koruptor Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Rabu 9 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
Narapidana kasus korupsi mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, menunjukan surat suara pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di penjara khusus koruptor Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Rabu 9 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil hitung cepat lembaga survei Cyrus Network bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul atas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Perolehan suaranya 52 persen untuk Jokowi-JK dan 48 persen untuk pasangan Prabowo-Hatta. Hasil ini tidak akan banyak berubah untuk ke depannya," kata peneliti CSIS, Phillips J. Vermonte, di kantornya, Rabu, 9 Juli 2014.

Hitung cepat yang dilakukan oleh Cyrus Network dan CSIS dilaksanakan di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di 22 daerah di 33 provinsi seluruh Indonesia.

Data masuk saat ini mencapai 98.15 persen secara keseluruhan. Rincian perolehan suara di daerah pemilihan padat pemilih yakni Banten 98,82 persen, DKI Jakarta 80,00 persen, Jawa Barat 98,29 persen, Jawa Timur 99,69 persen, Kalimantan dan Sulawesi 98,09 persen, dan Sumatera 99.27 persen. Daerah lainnya 96,99 persen.

Menurut Phillips, pemilu kali ini sangat menarik sehingga membuat banyak orang ingin berpartisipasi. Tingkat partisipasi dalam pemilu kali ini yakni 71,98 persen. Ini artinya pemilih semakin matang dan ingin berpartisipasi dalam demokrasi.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Jawa Barat, Prabowo-Hatta menang dengan perolehan suara 53,54 persen. Jokowi-JK hanya mendapat 29,8 persen di provinsi ini. Namun, kata Phillips, perolehan ini tak membuat Prabowo-Hatta bisa mengungguli Jokowi-JK. "Meskipun menang di Jawa Barat, Prabowo-Hatta tak memperoleh suara yang cukup di daerah lain. Jadi, kesimpulannya, Jokowi-JK yang menang," ujarnya.

NURUL MAHMUDAH



Topik terhangat:

Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Ini Alasan Popularitas Jokowi Rebound
Kata Australia Soal Pemilu Indonesia
Braak, Prabowo Masukkan Surat Suara ke Kotak

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) menyampaikan pidato disaksikan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno (kanan) disela Jalan Syukur Jakarta Bersatu di Jakarta, 7 Mei 2017. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.


Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, saat menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua DPR, Setya Novanto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta. 25 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.


Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.


Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Presiden PKS Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Suparno dalam pertemuan di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 1 Maret 2018. TEMPO/Arkhelaus W.
Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.


Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.


Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam acara Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, 18 Oktober 2017. ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.


Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Sigi Sebut Prabowo Pesaing Terkuat Jokowi
Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.


Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto minum teh di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.