TEMPO.CO, Jakarta - Rusaknya hubungan persaudaraan karena pemilihan presiden 2014 juga dialami oleh Isti Hayati, 52 tahun. Karyawati swasta di Jakarta itu mengaku tidak lagi menjalin silaturahmi dengan kakak iparnya yang tinggal di Madrid, Spanyol. Hal itu terjadi karena Isti tidak sepakat dalam hal calon presiden yang mereka dukung.
"Karena pilpres ini, jadi akhirnya tidak berkomunikasi lagi," katanya kepada Tempo, Kamis, 10 Juli 2014. Isti bercerita, berakhirnya hubungan silaturahmi itu disebabkan oleh komentar-komentar yang ada di jejaring sosial Facebook. Isti mengaku sebagai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, sedangkan kakak iparnya mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Suatu ketika, Isti ikut mengomentari status Facebook temannya yang membahas pernyataan Prabowo soal kebocoran anggaran sebesar Rp 7.200 triliun. Rupanya, sang kakak ipar yang mendukung Prabowo tidak suka dengan komentar Isti. Keduanya pun akhirnya terlibat perang kata-kata. (Baca: Real Count, Prabowo Menang)
Tidak ingin memperkeruh suasana, perempuan berkaca mata itu memutuskan untuk tidak berkomentar lagi meski merasa kesal. Kekesalan itu pun dicurahkan lewat status di akun pribadinya. Namun sang kakak ipar yang memang berteman di Facebook membaca status tersebut. (Baca: Prabowo: Hasil survey Banyak Direkayasa)
Belakangan, Isti juga baru menyadari bahwa sejumlah rekannya ada yang meng-unfriend dan mem-block akun Facebook-nya. Dia menduga hal itu karena dia kerap menulis soal Jokowi dalam status pribadinya. Perempuan berambut keriting itu pun tidak ambil pusing dengan kenyataan tersebut. Ia hanya ingin menikmati momen pilpres yang cuma lima tahun sekali. "Selama tidak menyerang secara personal, saya menikmati saja," tuturnya.
DIMAS SIREGAR
Berita lainnya:
Jokowi-JK Menang, Munas Golkar Lebih Dinamis
Aburizal Klaim Koalisi Permanen Positif
PKB Jawa Tengah: Jokowi Menang di Semua Basis NU
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200