TEMPO.CO, Surakarta - Hasil hitung cepat pemilu presiden 9 Juli kemarin menunjukkan bahwa sebagian besar lembaga survei menyatakan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang. Menanggapi survei itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta, Sri Haryanto, punya harapan besar kepada Jokowi--panggilan akrab Joko Widodo, khususnya untuk sektor industri. "Pak Jokowi punya latar belakang pengusaha sehingga tahu persis apa yang harus dilakukan untuk memajukan industri dalam negeri," katanya di Surakarta, Kamis, 10 Juli 2014.
Sri menduga kebijakan Jokowi ke depan akan lebih menguntungkan sektor industri di Indonesia. Misalnya, membuat kebijakan yang ramah investasi dan mempermudah perizinan usaha. "Pak Jokowi sampai sekarang masih pengusaha. Jadi, saya yakin pengalamannya sebagai pengusaha akan membantu merumuskan kebijakan pro-investasi," ucapnya.
Sementara itu, mantan Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Surakarta, David Wijaya, menyarankan agar ke depan Jokowi lebih fokus pada pengembangan ekonomi kreatif, termasuk di bidang permebelan. Sebab, kekuatan industri mebel juga bersumber dari kreativitas pembuatnya dalam membuat motif-motif tertentu. "Saya yakin industri kreatif yang padat karya, termasuk mebel, akan terangkat," katanya.
David berharap Jokowi juga memperhatikan usaha kecil menengah yang selama ini menopang perekonomian nasional. Sosok yang menggantikan Jokowi sebagai Ketua Asmindo Surakarta ini menilai Jokowi paham bagaimana susahnya industri kecil bertahan dan menjadi besar. "Pak Jokowi benar-benar memulai karier dari bawah. Dari seorang tukang kayu, kemudian jadi pengusaha mebel," ucapnya.
Menurut David, sosok seperti Jokowi akan membawa perubahan di Indonesia. Hal ini didasari karakter Jokowi yang pekerja keras, punya visi jauh ke depan, sederhana, apa adanya, dan lurus. "Dia punya modal dasar yang luar biasa untuk memimpin Indonesia," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler :
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Hidayat: Presiden Baru Harus Naikkan Harga BBM