TEMPO.CO, Jombang - Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Jombang, Jawa Timur, mewaspadai proses penghitungan suara di desa hingga kecamatan. Kewaspadaan ini muncul menyusul keterlibatan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang melakukan politik uang di Jombang.
"Semua saksi dan kader PDIP kami himbau agar hati-hati dan terus mengawal proses penghitungan," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jombang, Bahana Bela Binanda, saat dihubungi pada Kamis, 10 Juli 2014.
Bahana menyesalkan adanya petugas KPPS yang tidak independen dan malah terlibat politik uang. "Biarlah diproses secara hukum," ujarnya.
Menurut dia berdasarkan penghitungan manual di internal PDI Perjuangan Jombang, suara Jokowi-JK unggul dengan perolehan 58 persen suara dibanding Prabowo-Hatta. "Hampir semua suara dari TPS sudah masuk," kata Bahana.
Berdasarkan temuan warga, Ketua KPPS di TPS 6 Desa Cangkringrandu, Kecamatan Perak, Jombang, Edi Sunarko, diduga membagikan uang ke calon pemilih dan mengarahkan dukungan ke Prabowo-Hatta sehari sebelum pemungutan suara. Edi sudah diperiksa panwascam dan temuan ini akan dibahas dalam forum sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) antara Panwaslu Jombang bersama kepolisian dan kejaksaan. "Untuk memantapkan apakah perbuatannya memenuhi unsur pidana," kata anggota Panwaslu Jombang, Jalaludin.
ISHOMUDDIN
Baca juga:
Serangan ISIS Mendekati Mekah
Aburizal Klaim Koalisi Permanen Positif
PKB Jawa Tengah: Jokowi Menang di Semua Basis NU
PBB: Konflik Israel-Palestina Semakin Memburuk
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200