TEMPO.CO, Jakarta - Analis saham dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali positif pada sesi kedua hari ini dengan prediksi range 5.050-5.200. "Yang penting jangan ditutup di level 5.075. Jika itu terjadi, tren naiknya sudah selesai," katanya saat dihubungi, Jumat, 11 Juli 2014. (Baca: Dua Hari Pasca-Pemilihan Presiden, IHSG Menjurus Minus)
Satrio enggan memprediksi laju pergerakan saham akan bergerak kencang dalam jangka pendek. Pasalnya, perdagangan IHSG yang terjadi belakangan merupakan euforia sesaat setelah hasil hitung cepat tujuh lembaga survei menempatkan Jokowi- Jusuf Kalla unggul 5 persen dari pesaingnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kemarin, posisi penutupan di bawah, sehingga lebih banyak pelaku yang terperangkap. Yang beli pagi sudah rugi di sore. Ini kan ciri tak berlangsung lama," kata Satrio. (Baca: Tunggu Pengumuman KPU, Pasar Siaga I )
Satrio yakin potensi indeks akan terkoreksi sentimen pemilihan presiden cukup besar karena kedua kubu kandidat presiden sama-sama mengaku menang berdasarkan hasil hitung cepat. "Saya malah khawatir mulai hari ini atau senin besok (indeks dan rupiah) akan terkoreksi. Klaim kemenangan dua pihak pasti ada dispute, yang pertentangannya mempengaruhi satu hingga dua hari ke depan," ujarnya.
Analis dari PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Steven Gunawan, menuturkan penguatan IHSG memang dipengaruhi oleh euforia pilpres. Selain faktor kemenangan Jokowi, menurut Steven, IHSG merespons penyelenggaraan pelaksanaan pilpres yang berjalan damai dan lancar. Tidak terjadinya konflik apa pun membuat pelaku pasar optimistis stabilitas akan tercipta dalam pemerintahan baru ke depan.
"Kondisi pilpres yang aman dan damai juga menjadi faktor penunjang euforia investor," ujar dia, Kamis, 10 Juli 2014.
ALI HIDAYAT
TERPOPULER
Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok
Dukungan Habib Lutfi Tak Dongkrak Suara Prabowo
Serangan Israel ke Palestina, Dunia Terbelah