TEMPO.CO, Jakarta - Jika saham perusahaan media yang condong ke kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, berguguran, hal sebaliknya terjadi pada perusahaan media yang pemberitaannya dinilai netral. Media yang menampilkan hasil survei yang akurat, sepanjang perdagangan saham pada Kamis, 10 Juli 2014, menunjukkan penguatan saham. (Baca: Pro-Prabowo, Saham MNC dan Viva Group Rontok)
Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada menyebut penguatan saham itu antara lain dialami oleh PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang naik 2,9 persen dan PT Tempo Inti Media Tbk yang juga naik tipis 0,97 persen. Selain itu, PT Star Pasific Tbk (LPLI) yang menaungi media Investor Daily dan BeritaSatu juga naik 1,9 persen. "Ini karena mereka menyajikan berita-berita yang netral dan akurat, sehingga pelaku pasar merespons positif," tutur Reza. (Baca: Indeks Saham Menghijau Ikuti Euforia Jokowi )
Namun Reza belum dapat memastikan kondisi tersebut akan berlangsung berapa lama. "Belum tahu sih, tapi mungkin maksimal sepekanlah," ujarnya.
Senada, analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menilai anjloknya saham perusahaan media yang berpihak pada kubu Prabowo-Hatta terjadi karena integritas mereka masih perlu dipertanyakan. Seperti diketahui, media di bawah MNC Group dan Viva Group sejak Rabu, 9 Juli lalu, menampilkan data hitung cepat pemilu presiden yang berbeda dari data yang dirilis banyak media lain. Hal inilah yang dinilai memicu pelaku pasar untuk meresponsnya dengan sentimen negatif. (Baca: CT: Pilpres Belum Pengaruhi Ekonomi)
"Karena integritas itu harganya mahal. Kalau tidak dapat mempertahankan, akibatnya kacau seperti itu," kata Satrio saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 Juli 2014.
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler :
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Hidayat: Presiden Baru Harus Naikkan Harga BBM