TEMPO.CO, Probolinggo - Sekretaris DPD Partai NasDem Jawa Timur kaget dengan kekalahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kota Probolinggo. Hal ini mengingat Kota Probolinggo dianggap sebagai salah satu basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Jokowi-JK hanya menang di satu kecamatan dari lima kecamatan di Kota Probolinggo. Pasangan Prabowo-Hatta berhasil meraup 69.122 suara. Sedangkan Jokowi-JK mendapat total suara 58.134.
"Awalnya, kami perkirakan Jokowi-JK bakal menang di Kota Probolinggo," ujar Aminurrohman kepada Tempo, Jumat, 11 Juli 2014. (Baca juga: Jokowi Menang di Coblosan Ulang TPS Kulon Progo)
Jokowi-JK hanya berhasil menang di Kecamatan Mayangan dengan perolehan 18.664 suara, sedangkan Prabowo-Hatta meraup 16.645. Di empat kecamatan lainnya, yakni Kademangan, Kedopok, Wonoasih, dan Kanigaran, pasangan nomer urut 2 ini kalah. Di Kademangan, Prabowo-Hatta meraup 13.043 suara dan Jokowi-JK mendapat 10.230 suara.
Di Kecamatan Kedopok, Prabowo-Hatta memperoleh 10.915 suara, sedangkan Jokowi-JK mendapat 7.361 suara. Di Kecamatan Wonoasih, Prabowo-Hatta meraup 10.570 suara dan Jokowi-JK memperoleh 7.787 suara. Dan di Kecamatan Kanigaran, Prabowo-Hatta meraup 17.949 suara dan Jokowi-Hatta memperoleh 14.092 suara. Kota Probolinggo merupakan kota di pesisir utara sebelah timur Jawa Timur.
Padahal PDIP berhasil mendudukkan kadernya menjadi Wali Kota Probolinggo selama dua periode, yakni Moch Buchori. Kemudian, setelah dua periode, kini istrinya, Rukmini Buchori, yang menjadi Wali Kota Probolinggo. Jumlah pemilih sesuai dengan DPT Kota Probolinggo sebanyak 165.215 dan jumlah TPS sebanyak 442 yang tersebar di lima kecamatan. (Baca juga: Panwaslu Mojokerto Temukan Kasus Coblos Dua Kali)
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Lain
Dukungan Habib Lutfi Tak Dongkrak Suara Prabowo
Serangan Israel ke Palestina, Dunia Terbelah
Jet Israel Bombardir Jalur Gaza, 72 Orang Tewas