TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan pembangunan megaproyek Tol Trans Sumatera akan dimulai sebelum pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu jilid II berakhir. “Prinsipnya, 9 Oktober 2014 ground breaking, tentu apabila perpres penunjukan bisa keluar paling lambat 21 Juli,” ujar Dahlan di kantornya, Kementerian BUMN, Sabtu, 12 Juli 2014.
PT Hutama Karya (Persero) yang ditunjuk sebagai pelaksana proyek tersebut masih menunggu turunnya peraturan presiden (perpres). Saat ini peraturan tersebut masih dalam tahap finalisasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. "Karena Kementerian Koordinator Perekonomian ingin cepat sehingga perkiraan kami dalam waktu sepuluh hari perpres keluar,” ujarnya.
Dalam rapat pagi tadi di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, perusahaan konstruksi milik negara itu menjelaskan secara rinci rencana pengerjaan proyek tersebut. Dahlan mengklaim seluruh rencana kegiatan sudah selesai untuk selanjutnya diberikan kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk disetujui. “Kalau keluar berarti secara bisnis tak masalah,” ujarnya.
Beberapa ruas yang disetujui yakni jalan Lampung, Palembang, Pekanbaru-Dumai, dan Binjai-Medan. Selain itu, persoalan lahan yang sempat menghadang dengan beberapa PTPN dan perusahaan swasta diakuinya telah rampung. “Empat ruas itu sudah konkret enggak lagi bicara APBN, saya tinggal koreksi lagi sedikit, sudah sempurna business plan,” ujar mantan bos Perusahaan Listrik Negara ini.
Dalam pengerjaan proyek itu, Hutama Karya akan mendapatkan pinjaman sebesar Rp 2 triliun dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Ada pula pinjaman perbankan 30-40 persen, termasuk keterlibatan dari beberapa perusahaan di bawah bendera BUMN seperti Jasa Marga, Semen Indonesia, serta pemerintah daerah yang dilalui proyek tersebut.
Untuk tahap pertama yang menghubungkan Palembang-Indralaya sejauh 15 kilometer dan Medan-Binjai membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun. “Tidak bisa sekaligus namun secara bertahap,” ujarnya. Adapun pengerjaannya ditarget selesai dalam 16 bulan. Dahlan menambahkan, bila proyek ini rampung, potensi ekonomi di wilayah Sumatera bakal terbuka lebar.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Libanon Serang Israel dengan Roket
Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot di AS
Yoga tanpa Baju di Tengah Jalan, Wanita Ini Dibui
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Cortana Prediksi Jerman Juara Piala Dunia