Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hantu Penalti  

Editor

Raju febrian

image-gnews
Kiper Kosta Rika Keylor Navas, menepis tendangan penalti pemain Yunani Theofanis Gekas pada pertandingan babak 16 Piala Dunia 2014 di Arena Pernambuco. Aksi dari Navas yang gemilang mengantarkan Kosta Rika mencapai Perempat final Piala Dunia 2014. REUTERS/Winslow Townson-USA TODAY Sports
Kiper Kosta Rika Keylor Navas, menepis tendangan penalti pemain Yunani Theofanis Gekas pada pertandingan babak 16 Piala Dunia 2014 di Arena Pernambuco. Aksi dari Navas yang gemilang mengantarkan Kosta Rika mencapai Perempat final Piala Dunia 2014. REUTERS/Winslow Townson-USA TODAY Sports
Iklan

TEMPO.CO - Misteri itu bernama tendangan penalti. Pemain paling pintar pun sering frustrasi bila harus melakukan penalti. Pele, Zico, Diego Maradona, dan Lionel Messi pun kerap gagal menjebol gawang lewat tendangan 12 pas itu. 

Bahkan, Pele pun tak bisa menaklukkan gawang kiper tim Indonesia, Ronny Pasla, dalam pertandingan persahabatan saat Brasil melakukan tur ke Asia pada 1972. 

"Saya paling benci dengan tendangan penalti," kata Wesley Sneijder. Gelandang serang Belanda ini gagal melesakkan bola ke gawang Argentina dalam adu penalti di babak semifinal Piala Dunia 2014.

Membombardir tanpa henti gawang Argentina, Belanda gagal maju ke babak final. Den Haag dan Amsterdam pun menangis. Orang-orang di jalanan meratapi kekalahan yang menyesakkan itu. Tak ada lagi harapan menyaksikan keindahan permainan The Flying Dutchman--terinspirasi dari kapal hantu Belanda yang menakutkan para nakhoda--dalam babak final Piala Dunia. "Ini berat untuk kami. Kami layak mendapat lebih," kata Sneijder.

Sneijder jelas bukan pemain bola yang bodoh. Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) maupun Eropa (UEFA) pernah menobatkannya sebagai satu dari tiga gelandang terbaik pada 2010. Dalam Piala Dunia kali ini, pemain bernomor punggung 10 itu menjadi pahlawan saat Belanda melawan Meksiko. Tendangan geledeknya mengantarkan tim Oranje unggul 2-1 dalam Piala Dunia 2014. Tapi, sehebat-hebat Sneijder, ia jatuh juga dalam babak penalti. Beban psikologis terlalu berat menghantuinya sehingga tendangannya mudah ditebak kiper Argentina.

Setiap pemain yang menjadi algojo penalti sejatinya tak cuma sedang menghadapi satu kiper. Tapi dia harus menghadapi jutaan "kiper" yang siap menghajarnya bila salah menendang bola. Koran-koran juga siap menerkamnya dengan menuliskan berita ber-headline besar:
"Ten heroes and one stupid boy (sepuluh pahlawan dan satu orang bodoh)". Beban seperti itulah sebenarnya yang menjadi hantu penalti.

Itulah yang terjadi kala Roberto Baggio gagal mengeksekusi tendangan penalti dalam partai final Piala Dunia 1994 antara Brasil dan Italia. Tendangan Baggio melambung ke atas gawang, sekaligus mengandaskan mimpi jadi juara dunia. Koran-koran Italia "mencincang" habis Baggio.

Sneijder benar, siapa pun yang memuja sepak bola indah pasti membenci babak adu penalti. Babak ini tak lebih dari lempar koin. Yang menang adalah yang beruntung.

Yang beruntung, yang menang? Eiits, nanti dulu. Apakah tidak ada sains yang menjelaskan mengapa sebuah tendangan penalti berhasil dan yang lain gagal? Mengapa tendangan penalti penyerang Italia, Mario Balotelli, 100 persen berbuah gol?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Giovanni Galli, mantan kiper timnas Italia, Milan, dan Fiorentina, pun kepincut mempelajari tendangan penalti pemain yang kerap memakai kaus bertulisan "Why always me?" itu. Galli meneliti rekaman 20 tendangan penalti Balotelli. "Eureka!" kata Galli. "Saya menemukan rahasianya." 

Berbeda dengan para kiper lain yang membaca gerak pinggul sebelum menendang bola, Galli mempelototi cara khas Balotelli. Ketika Super Mario--begitu julukannya--memperlambat langkahnya sebelum menendang bola, dia menendang ke salah satu sudut gawang. "Saat langkahnya tak melambat, maka dia menendang ke sudut lainnya," kata Galli kepada Football-Italia.

Gaya Balotelli membuktikan bahwa penalti juga mengandung sains. Itulah yang juga hendak dibuktikan Masters van der Kamp dan Jackson (2007). Mereka mempelajari 200 rekaman penalti dari Piala Dunia, Piala Champions, hingga Piala Afrika.

Salah satu temuannya, hanya 18 persen tendangan yang berhasil ditepis. Sisanya, 82 persen, berhasil membobol. Temuan itu tak mengagetkan. Meski bisa menebak arah bola, refleks manusia kerap lebih lambat. Sejarah mencatat tendangan pemain seperti Ronald Koeman (Jerman) bisa mencapai kecepatan 188 km/jam. Tendangan David Beckham (Inggris), Zlatan Ibrahimovic (Swiss), dan Cristiano Ronaldo (Portugal) sedikit lebih pelan, yakni masing-masing 157 km/jam, 149,6 km/jam, dan 130 km/jam. 

Temuan lainnya, ternyata dalam 96 persen tendangan penalti, kiper berdiri tidak persis di tengah gawang. Mereka rata-rata bergeser 9,96 sentimeter dari tengah gawang. Celah inilah yang dimanfaatkan 59 persen penendang.

Tentu tak semua rumus penalti itu berlaku umum. Beberapa kiper punya trik lain. Tim Krul, kiper yang dimasukkan Van Gaal khusus untuk adu penalti dan tak pernah salah menebak arah bola itu, punya resep khusus, yakni meneror penendang. Setiap kali pemain lawan bersiap menendang, Krul mendatanginya dan melancarkan psy war, "Saya tahu rencana tendanganmu," kata kiper Newcastle United itu. 

BURHAN SHOLIHIN (Wartawan Tempo) 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.