Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Brasil di Atas Angin  

Editor

Raju febrian

image-gnews
Neymar (kanan) menyaksikan rekan-rekannya berlatih di pusat pelatihan Granja Comary di Teresopolis, Brasil, 10 Juli 2014.  AP/Leo Correa
Neymar (kanan) menyaksikan rekan-rekannya berlatih di pusat pelatihan Granja Comary di Teresopolis, Brasil, 10 Juli 2014. AP/Leo Correa
Iklan

TEMPO.CO - Pertandingan ini adalah pertemuan dua tim yang sama-sama berada dalam posisi tak menguntungkan secara psikologis. Brasil terpukul setelah kalah telak 1-7 dari Jerman, sedangkan Belanda terpukul setelah kalah adu penalti dengan Argentina. 

Maka, ibaratnya, kedua tim ini berangkat dari titik yang sama. Tim pelatih kedua tim harus memulai dengan membangun dan menyiapkan mental para pemainnya.

Di luar masalah mental tadi, saya melihat pertandingan ini sepertinya justru akan ditentukan oleh kebugaran fisik para pemainnya. Nah, dalam hal ini, saya melihat Brasil lebih unggul dibanding Belanda.

Brasil hanya bermain 90 menit ketika melawan Jerman. Sedangkan Belanda harus bermain hingga adu tendangan penalti. Selain itu, Brasil bermain sehari lebih awal dibanding Belanda. Mereka punya masa pemulihan fisik lebih banyak.

Saya melihat hal ini akan berpengaruh besar terhadap permainan kedua tim, khususnya Belanda. Dalam pertandingan semifinal lalu, saya melihat fisik Belanda kalah prima dibanding Argentina. Padahal, ketika itu masa pemulihan kedua tim hanya jeda beberapa jam. Bagaimana sekarang jika perbedaan waktu untuk pemulihan fisik mencapai satu hari?

Namun, Belanda bisa mengantisipasi masalah kebugaran fisik ini dengan melakukan rotasi pemain. Tempatkan pemain yang lebih bugar sebagai pemain utama. Ini adalah pilihan jika tak ingin kalah garang dibanding Brasil dalam pertandingan nanti.

Salah satu posisi yang layak dirotasi adalah sisi full-back. Memasukkan Daryl Janmaat untuk menggantikan Dirk Kuyt, misalnya, adalah pilihan bijaksana. Lalu, menggantikan Nigel de Jong yang belum 100 persen sembuh dari cedera dengan pemain lain juga bisa dipertimbangkan.

Lalu, memainkan Memphis Depay juga bisa menjadi pilihan bagus. Menurut saya, Memphis bisa menjadi alternatif bagi Louis van Gaal di lini depan. Ia pemain yang bagus dan cepat.

Adapun bagi Brasil, kembalinya kapten Thiago Silva akan menjadi angin segar. Ia bisa memperbaiki koordinasi di lini belakang Brasil yang berantakan dalam pertandingan melawan Jerman sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, saya tetap memberi catatan untuk tim samba. Pelatih Luis Felipe Scolari harus melakukan beberapa pergantian. Beberapa posisi yang harus diganti adalah di lini tengah, khususnya dua gelandang bertahan: Fernandinho dan Luis Gustavo.

Kedua pemain ini gagal menjalankan tugas dengan baik dalam pertandingan lalu. Mereka gagal menjaga keseimbangan tim. Ketika dua full-back naik, baik Fernandinho atau Gustavo, mereka tak bisa menutup ruang yang ditinggalkan. Perlu orang baru di posisi ini. Mungkin Ramires bisa menjadi opsi.

Selain itu, Scolari perlu mempertimbangkan untuk memainkan Daniel Alves untuk menggantikan Maicon. Saya tidak paham apa pertimbangannya sehingga Scolari sampai mencadangkan Alves dan memilih Maicon.

Saya tak berkomentar banyak soal lini depan. Bukan lantaran Fred atau Jo punya kualitas buruk, melainkan dalam pertandingan lalu penyerang memang tak mendapat suplai bola yang bagus.

Para pemain Brasil bermain seperti tim Inggris pada 1980-an: begitu tertekan langsung memberikan umpan langsung dari belakang ke lini depan. Harusnya, kalau pun mereka bermain seperti ini, Scolari harus membagi peranan gelandangnya dengan jelas. Siapa yang bertahan dan siapa membantu penyerangan.

Namun, dalam pertandingan melawan Jerman sebelumnya, pembagian tugas itu tidak jelas. Makanya para pemain Jerman dengan mudah bisa mematikan serangan Brasil. Mereka bisa mempertontonkan tiki-taka dan mempermainkan para pemain Brasil.

Menurut saya, Scolari akan belajar banyak dari kekalahan sebelumnya. Jadi, Brasil mungkin tak akan lagi bermain dengan umpan panjang yang tak efektif. Mereka punya kemampuan untuk bermain umpan pendek dan menyusun serangan secara bertahap. Hal itu, menurut saya, akan mereka dipertontonkan dalam laga nanti. Maka, saya menjagokan Brasil, 60-40!

RAHMAD DARMAWAN (Mantan Pelatih Tim Nasional, Pelatih Persebaya Surabaya) 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.