Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saatnya Move On, Teman  

Editor

Raju febrian

image-gnews
Pendukung bertopeng pemain Brasil Neymar tertunduk saat  menyaksikan pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 melawan Jerman di stadion Mineirao, Belo Horizonte, Brasil, 8 Juli 2014. AP/Andre Penner
Pendukung bertopeng pemain Brasil Neymar tertunduk saat menyaksikan pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 melawan Jerman di stadion Mineirao, Belo Horizonte, Brasil, 8 Juli 2014. AP/Andre Penner
Iklan

TEMPO.CO - Sebuah pesan mampir di ponpin alias telepon pintar saya. Seorang teman Brasil yang tinggal di kawasan lain di Rio de Janeiro "curhat" setelah mereka dibantai Jerman dengan skor 7-1.

Seperti 200 juta penduduk Negeri Samba lainnya, dia pun tak bisa berkata apa-apa lagi kecuali merasa kehilangan harga diri. "Kami tidak menyangka akan kalah sebesar itu, Teman. Kami sangat malu kalah seperti itu di negeri sendiri," katanya.

Sebenarnya saya sudah coba menenangkan hatinya. "Tim nasional kami berkali-kali gagal menang dan sering juga kalah dengan skor besar," jawab saya. "Tapi kami terus memberikan dukungan meski kami tahu untuk menang teramat sulit."

Tapi penduduk Brasil tak ingin timnya kalah. Bahkan saat Brasil bertarung melawan Meksiko dalam pertandingan kedua pada babak penyisihan Grup A, dengan hasil seri, langsung membuat mereka sedih. Mereka merasa seperti orang yang kalah.

Kekalahan dari Jerman mengakhiri segalanya. Termasuk tekad menjadi juara yang keenam kali di negeri sendiri. Piala Dunia 2014 ternyata lebih menyakitkan daripada kegagalan mereka meraih gelar juara pertama kali pada 64 tahun lalu. Saat itu mereka gagal menjadi juara untuk pertama kalinya karena kalah oleh Uruguay dalam pertandingan akhir di Stadion Maracana.

Ketika itu, teknologi belum secanggih sekarang. Tak ada yang tahu bagaimana perih hati para pemain dan penduduk saat itu. Tapi sekarang? Piala Dunia bukan lagi tontonan di seberang lautan yang hanya bisa dinikmati secara terbatas seperti yang terjadi pada akhir 1980-an.

Saat ini, apa yang terjadi di stadion seketika juga bisa disaksikan jutaan orang di seluruh planet ini. Semua orang pun bisa seenak jidat berkomentar di jejaring sosial. Itulah yang membuat orang Brasil--yang dikenal sebagai negara penguasa sepak bola dunia--hancur hatinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pemain pun sama saja. Mereka mengaku sangat terpukul oleh kekalahan yang super-menyakitkan itu. Mereka adalah pemain-pemain kelas dunia yang mendapatkan bayaran tinggi di luar negeri, tapi justru di negerinya sendiri mereka tak bisa memberikan, seperti kata David Luis, kebahagiaan kepada para warganya.

Seumur hidup, seperti dikutip Guardian, kekalahan ini akan menghantui mereka. "Tidak akan mudah bagi kami untuk melupakannya," katanya.

Dinihari nanti, para pemain punya kesempatan untuk memperbaiki coreng-moreng yang kadung mampir di wajah mereka. Mereka akan berhadapan dengan Belanda, yang kalah dalam pertandingan semifinal oleh Argentina, untuk memperebutkan tempat ketiga saja.

Namun tak ada kegairahan dari teman saya ini dalam menyambut perhelatan pesta yang tersisa. "Kami ingin menjadi juara, bukan nomor tiga," kata warga yang lain. Saatnya mereka memang harus move on. Mereka memang masih terhuyung oleh kekalahan yang menyakitkan itu.

IRFAN BUDIMAN (RIO DE JAINERO) 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.