TEMPO.CO, Jakarta - Tim kampanye calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla menepis klaim dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang telah menang di Jawa Timur. Berdasarkan rilis yang diperoleh Tempo dari tim pemenangan Jokowi-Kalla di Jawa Timur, data yang telah masuk per Sabtu, 12 Juli 2014 sebanyak 75,601 persen.
Berdasarkan hasil hitung cepat nyata , tim Jokowi-Kalla unggul dengan 55,59 persen. “Sedangkan Prabowo-Hatta 44,41 persen,” ujar tim Jokowi-Kalla dalam siaran persnya kepada Tempo, Sabtu, 12 Juli 2014. Hal ini berbeda dengan klaim pasangan nomor urut 1 itu yang menyatakan memperoleh 51,28 persen suara. (baca : KPK Ingatkan Pemilu Presiden Rawan Kecurangan)
Tim Jokowi-Kalla memakai sistem tabulasi nasional internal dalam server http://jokowihebat.org. Mereka juga mengklaim terbuka kepada siapa saja untuk bisa menyaksikan Quick Real Count di TPS yang dikehendaki. Di Jawa Timur, Data Center Jokowi_kalla ada di Jalan Kendangsari Industri 57 Surabaya. (baca : PDIP: Jokowi-JK Menang Telak di Jawa Timur)
Menurut rilis tersebut, sangat wajar bila ada perbedaan antara hasil hitung cepat atau quick count maupun hitung cepat nyata atau real count. Menurut dia, semua tergantung dari pengambilan sampling, metodologi, dan kualitas peneliti lapangan. Sedangkan hitung nyata adalah rekapitulasi nyata dari Tempat Pemungutan Suara. Pada hitung nyata ini, saksi mengirim pesan singkat kepada server dan diolah dalam tampilan tabel di tiap kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, propinsi dan kemudian rekapitulasi Hitung Nyata Nasional. (baca : Bawaslu: Kecurangan Mudah Terdeteksi)
Menurut rilis tersebut, dalam real quick count, margin error adalah nol. Artinya fakta nilai TPS X akan sama kalau di real quick count oleh 20 lembaga. “Jadi seharusnya bagi lembaga yang mengaku mengadakan Real Quick Count mau terbuka untuk bisa dilihat apakah sistem yang dipakai reliabel atau tidak,” ujarnya.
Pada prinsipnya, real quick count adalah penghitungan rekap yang seharusnya terbuka secara sistem karena hasilnya akan sama dengan Rekapitulasi manual KPU. Kecuali, dipakai data palsu dalam input tersebut.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler
Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot di AS
Yoga tanpa Baju di Tengah Jalan, Wanita Ini Dibui
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Main Sinetron Lagi, Deddy Mizwar Dinilai Tak Etis
Gadis India Ini Diperkosa atas Perintah Dewan Desa