TEMPO.CO , Mataram: Selama lima bulan pertama 2014, para tenaga kerja Indonesia (TKI) mengirim uang ke keluarga mereka di kampung halaman di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai Rp 555.797 miliar. Hal ini berarti setiap bulan jumlah uang yang diterima keluarga mereka Rp 111,159 miliar.
Jumlah terbanyak diperoleh dari TKI yang bekerja di Arab Saudi sebulannya Rp 14,506 miliar, disusul dari Malaysia Rp 898,799 miliar, dan ketiga Uni Emirat Arab Rp 810,3 juta. Para TKI asal NTB bekerja di lebih 12 negara di Asia, Eropa, dan Amerika. "Sangat besar kiriman uang TKI ini. Tahun 2013 lalu mencapai Rp 1,4 triliun atau setengah dari APBD NTB," kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB Wahyudin, Sabtu, 12 Juli 2014.
Menurut Wahyudin, kesempatan bekerja di luar negeri tersebut merupakan peluang mendapatkan penghasilan lebih tinggi jika dibanding bekerja sebagai petani di kampung mereka. Mereka yang berada di kampung, daya beli mereka sangat rendah dibanding kebutuhan mereka. (baca juga: Kapal Angkut 27 TKI Tenggelam di Perairan Malaysia).
Misalnya daya beli petani pada bula Juni 2014 yang disebut nilai tukar petani (NTP) padi dan palawija tercatat hanya 96,04 dibanding kebutuhannya yang dipatok 100. NTP Perkebunan Rakyat 93,04, NTP Perikanan Budidaya tercatat 96,30 dan NTP Perikanan Tangkap tercatat 99,89. NTP hortikultura agak tinggi yaitu 101,69, NTP peternak 108,71. "Kalau gabungan NTP petani NTB 99,59," ujar Wahyudin.
Hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013 dan Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013 di NTB, rata-rata pendapatan rumah tangga pertanian tahun 2013 dari usaha pertanian sebesar Rp 10,74 juta setahun atau Rp 895,15 ribu per bulan
SUPRIYANTHO KHAFID