TEMPO.CO, Jakarta - Warga di kaki Gunung Semeru merasakan guncangan gempa, Senin siang, 14 Juli 2014, sekitar pukul 12.00 WIB. Guncangan gempa ini dirasakan warga di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. "Ada lindu. Sangat terasa. Saat sedang duduk, tiba-tiba ada guncangan," kata Karyono, warga Desa Oro-oro Ombo, kepada Tempo.
Desa Oro-oro Ombo merupakan desa yang rawan bencana letusan Gunung Semeru. Jaraknya dari puncak Semeru sekitar 10 kilometer. Karyono mengatakan guncangan gempa itu sangat terasa. Sejak beberapa hari terakhir, dia merasakan gejala yang berbeda pada gunung api yang berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu. "Sejak Jumat hingga Minggu kemarin, suara gemuruh terus-menerus terjadi," ujarnya. Namun gemuruh tersebut berhenti pada Senin, 14 Juli 2014.
Menurut dia suara gemuruh yang terdengar dari Semeru tidak seperti biasanya. "Saya merasakan ada yang berbeda," kata Karyono. Sejak beberapa hari terakhir ini, kawasan Gunung Semeru juga terus diguyur hujan. Secara visual, Gunung Semeru juga tidak tampak dari kaki Semeru. "Kami tidak bisa melihat Semeru karena terus-menerus mendung."
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang Rochani membenarkan kabar tentang gempa yang dirasakan oleh sebagian warga Kabupaten Lumajang. "Gempanya di Pacitan. Tapi juga dirasakan warga Lumajang. Warga Pronojiwo juga pasti merasakan," katanya.
Rochani mengatakan gempa itu bukan berasal dari aktivitas Gunung Semeru. Warga juga diminta tetap tenang dan tidak perlu panik. Informasi yang dia terima dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan gempa dengan kekuatan 5.6 skala Richter terjadi pada Senin, 14 Juli 2014, pada pukul 12.05.02 WIB. Lokasi berada di 9,06 LS dan 111,24 BT, yakni di 104 kilometer tenggara Pacitan, di kedalaman 10 kilometer.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran
Juru Parkir Monas yang Dibakar Tentara Meninggal
Demokrat Coba Konsisten Dukung Prabowo-Hatta
Schweinsteiger: Kami Paham Mengatasi Situasi Ini