TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku diingatkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad ihwal tanda tangan.
Menurut Bima, Abraham mewanti-wanti agar dirinya berhati-hati kalau mau menandatangani sesuatu. "Kata dia, jangan sembarangan tanda tangan karena, kadang-kadang secara sengaja maupun tak tidak, ada hal dilanggar," kata Bima di KPK, Senin, 14 Juli 2014.
Selain itu, Abraham menasihati Bima agar waspada soal gratifikasi. "Pengalaman di daerah-daerah lain, kata dia, orang bisa terjerumus karena gratifikasi," ujar Bima. "Akhirnya, saya berkonsultasi soal bagaimana caranya membangun 'pagar pengaman'."
Bima menuturkan KPK memintanya sering berkoordinasi soal gratifikasi. Bima ingin gratifikasi dipahamai hingga ke tingkat lurah. "Kami akan menyusun program. KPK melalui Direktur Gratifikasi dan Direktur Laporan Harta Kekayaan telah memberikan pemahaman."
Hari ini Bima menyambangi KPK terkait dengan dua hal: soal revisi laporan harta kekayaan pejabat negara yang sebelumnya dia berikan saat mendaftar calon wali kota dan ingin berkoordinasi ihwal pencegahan praktek korupsi di Bogor.
MUHAMAD RIZKI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Capres Anda Dicurangi? Ini Cara Lapor ke KPU
Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang
Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'