TEMPO.CO, Surabaya - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengembangkan layanan STAR Data Center dengan meluncurkan layanan STAR Contact Center. Layanan contact center tersebut diberikan khusus bagi pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia. "Tahun depan kami menargetkan 1 juta pelaku UMKM yang menggunakan internet dan STAR Contact Center untuk meningkatkan omzet mereka," kata Direktur Enterprise and Business Service Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin di Surabaya, Senin, 14 Juli 2014.
Di Indonesia, kata Awaluddin, terdapat 50 juta pelaku UMKM. Sementara untuk usaha mikro yang berbadan usaha jumlahnya sekitar 3,5 juta pelaku usaha. Bila dibandingkan dengan penduduk Indonesia, jumlahnya tak sampai 2 persen. "Jumlah ini sangat besar. Tapi digital literacy atau kemelekan teknologi para pelaku UMKM itu masih sangat rendah," ujarnya.
Padahal, kata dia, kebutuhan pelaku bisnis UMKM ialah penyediaan akses melayani maupun memberikan informasi via contact center kepada pelanggannya secara mudah. Pekerjaan menerima telepon, membalas email order, dan memberikan informasi kepada calon pelanggan bisa dilakukan pihak lain yang terpercaya. "Kalau ditangani sendiri akan menghabiskan waktu yang seharusnya bisa dialokasikan untuk mengurus hal lain," kata Awaluddin.
STAR Data Center yang terintegrasi dengan STAR Contact Center membantu melakukan efisiensi dari sisi waktu dan biaya. STAR pun melayani mulai pengelolaan permintaan dari pelanggan hingga layanan social media analytics melalui akun Facebook dan Twitter pelaku bisnis. Tujuannya agar menjadi mediator sekaligus akselerator proses.
Awaluddin mengakui, UMKM memiliki 2 jenis kendala, yakni kendala akses pembiayaan dan akses pasar. "Mayoritas dari mereka masih menggunakan cara-cara promosi yang konvensional. Melalui fasilitas STAR Contact Center, Telkom Indonesia membantu UMKM untuk mengalihkan cara-cara konvensional ke online," tuturnya.
Para pelaku bisnis UMKM, kata Awaluddin, masih memegang mindset bahwa tanpa online pun, mereka bisa terus mendapatkan order dari pelanggan. Tantangan lain adalah kemudahan penggunaan.
Untuk itu, Telkom berupaya mendorong dan mengedukasi para pelaku UMKM dalam hal pemanfaatan teknologi IT. Bukan hanya infrastruktur seperti data center yang bagus saja yang harus disediakan, tapi edukasi ke masyarakat tentang manfaat teknologi khususnya internet bagi usaha mereka.
Telkom tak memberikan target khusus pengguna Smart di Jatim. "Kami ingin memasyarakatkan penggunaan online dalam berusaha terlebih dulu. Tahun ini kami berharap 100 ribu pelaku UKM dulu. Dengan menggunakan online, harapannya omzetnya naik," kata dia.
ARTIKA RACHMI FARMITA