TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Mudjiadi mengatakan jalur lintas timur Sumatera yang menghubungkan Palembang-Batas Lampung siap melayani arus mudik Lebaran. Jalur tersebut dapat dilalui kendaraan dengan kecepatan 60-70 kilometer per jam.
Dia menuturkan kondisi sepanjang jalan dari Palembang menuju Batas Lampung sudah bagus. “Bagaimana perilaku pemakai jalan saja, sama pasar-pasar tumpah di sejumlah titik, seperti Pasar Jahe, pasar di Indralaya, dan Tugu Mulyo,” tutur Mudjiadi melalui keterangan tertulis, Senin, 14 Juli 2014. (Baca: Mudik Tak Lancar, Jangan Selalu Salahkan Jalan)
Meski jalur tersebut ramai oleh kendaraan berat, menurut dia, pada H-10 sebelum Lebaran, kendaraan seperti truk pengangkut kayu, batu bara, dan kelapa sawit dilarang beroperasi. “Ini memang jalur ekonomi, tapi nanti H-10 tidak boleh beroperasi kecuali untuk sembako dan BBM. Tapi nanti H-3 juga sudah tidak bisa,” katanya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) III Sumatera Direktorat Jenderal Bina Marga, Tasripin Sartiyono, mengatakan 94 persen kondisi jalur lintas timur Palembang yang menuju Batas Lampung sudah mantap untuk dilalui. “Yang dilakukan tinggal patching (penambalan lubang) yang masih tertinggal.” (Baca: Arus Mudik Padang-Bukittinggi Bisa Macet 10 Jam)
Ia mengungkapkan, Kementerian PU terus melakukan penambalan meski saat ini sudah memasuki musim hujan. Tasripin yakin sepuluh hari menjelang Lebaran sudah tidak ada lagi pekerjaan. “Tetapi kita tetap siaga,” ujarnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumatera Selatan, Heru Setiawan, menjelaskan, pada ruas Batas Palembang sampai Indralaya terdapat pemeliharaan berkala dan perkerasan bahu jalan menggunakan beton sepanjang 3 kilometer agar jalur ini siap digunakan saat Lebaran. “Sampai di kilometer 68 ada peningkatan struktur sepanjang 4 kilometer. H-10 semua sudah terlapis hotmix,” kata Heru.
ALI HIDAYAT
Berita terpopuler:
Pemecatan Setiyardi Dinilai Terlambat
Tangerang Serahkan Batas Bandara ke Pusat
Pemerintah Diminta Jadi Penyangga Harga Cabai