TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Bank Central Asia, David Sumual, menilai sentimen positif pemilihan presiden terhadap rupiah saat ini sudah berangsur berkurang. Meskipun demikian, menurut David masih ada ketidakpastian di pasar uang karena masih menunggu pengumuman hasil pilpres pada 22 Juli 2014. "Oleh karena itu rupiah pergerakannya sekarang terbatas," ujar dia saat dihubungi Tempo, Senin, 14 Juli 2014.
Dari sisi dari faktor global, dia mengatakan rupiah minggu ini pergerakannya masih cenderung dibayangi oleh pemberitaan terhadap krisis perbankan yang menerpa Portugal. Selain itu rupiah nantinya akan terpengaruh oleh pernyataan dari Janet Yellen, Gubernur The Fed yang akan mengeluarkan pernyataan di depan kongres. Dia menuturkan hal-hal tersebut yang nantinya akan menggerakkan sentimen di pasar uang. "Rupiah sejauh ini masih stabil dan akan terlihat adanya rally bila hasil pilpres dari KPU sudah terlihat," ujar dia. (Baca: Rupiah Diprediksi Menguat)
Selain itu, sentimen global yang mempengaruhi pasar pada hari ini adalah rilis beberapa data antara lain indeks produsi industri di Eurozone, Jepang, dan data cadangan devisa di Cina. Selain itu, besok akan ada lelang surat berharga syariah yang ditargetkan pemerintah Indonesia mencapai nilai indikatif Rp 1,5 triliun.
David mengatakan sejauh ini secara keseluruhan sentimen terhadap rupiah positif karena pemilu berjalan dengan lancar sehingga diapresiasi baik oleh pasar. Dia memproyeksikan pergerakan jangka pendek rupiah terhadap dolar akan berada pada posisi Rp 11.400-11.700 sampai akhir minggu depan.
HERMAWAN SETYANTO
Terpopuler:
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Kepindahan Arturo Vidal ke MU Tinggal Tunggu Waktu
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU