Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Menangis, Brasil  

Editor

Raju febrian

image-gnews
Pendukung Brasil menangis usai menyaksikan kekalahan timnya dari Jerman di pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 di Brasilia, 8 Juli 2014. Jerman menang 7-1.  REUTERS/Ueslei Marcelino
Pendukung Brasil menangis usai menyaksikan kekalahan timnya dari Jerman di pertandingan semifinal Piala Dunia 2014 di Brasilia, 8 Juli 2014. Jerman menang 7-1. REUTERS/Ueslei Marcelino
Iklan

TEMPO.CO - Piala Dunia Brasil 2014 terasa dekat dengan kita. Ada kesamaan penting. Pada bulan yang sama, lahir pemenang baru. Di Indonesia, sang pemenang tampil sebagai presiden baru. Dari Brasil, muncul juara dunia baru pengganti sang juara lama Spanyol--kendati sang juara bukan baru kali ini merebut gelar itu. 

Sayangnya, kalau ada momen tak terlupakan sepanjang sejarah sepak bola, itu bukanlah final Jerman versus Argentina, melainkan pembantaian Jerman atas Brasil 7-1 di semifinal. Ini juga "rekor". Belum pernah semifinal Piala Dunia menghasilkan jumlah gol sebegitu besar, kecuali adu penalti. Belum pernah tim Brasil kalah setelak itu. Yang lain, bumi Brasil seperti mengharamkan tuan rumah berjaya di atasnya. Dalam final Piala Dunia 1950, tuan rumah Brasil kalah oleh Uruguay.

Tragisnya, kekalahan itu datang justru saat Tuhan menurunkan maestro sepak bola baru Brasil selain Pele: Neymar. Ketika Neymar mengalami cedera punggung berat akibat dihantam pemain Kolombia---saya tak ingin menyebutkan namanya karena ulahnya yang brutal---Brasil langsung kempis. Memang, Selecao kali ini bukanlah "tim pemain terpilih" seperti arti julukan itu, melainkan sangat bergantung pada Neymar seorang. Kerja sama tim nihil dari tim itu. Berbeda dengan tim tahun 1962. Pele dibekap cedera ketika bertanding melawan Cekoslovakia di babak kedua dan absen selama turnamen, toh Brasil tetap juara.

Pasukan Scolari itu memainkan gaya yang kuno pula: mirip kick and rush di Inggris, yang sudah banyak ditinggalkan klub-klub Liga Primer. Mereka melakukan passing alias mengoper bola tinggi ke depan hampir setiap kali, lalu membiarkan Neymar dengan keterampilan supernya menghentikan bola dan men-dribble menusuk kotak penalti. Sebenarnya, di babak kedua melawan Cile, strategi Brasil ini sudah mulai mandul. Terbukti Brasil hanya mampu menang lewat tendangan penalti. Tapi masih saja Brasil bermain dengan gaya yang gampang dibaca lawan itu. Akibatnya fatal. Ketika Neymar tak turun bermain, seluruh tim kehilangan daya dan akal.

Sementara itu, Jerman memainkan passing cepat ke depan dengan tenaga kuat, meletakkan bola semeter di depan sehingga tim terus bergerak, membuka begitu banyak ruang. Kecepatan dan tenaga berbicara. Seperti pendapat kolumnis Simon Kuper, Jerman bermain dengan passing diagonal dan membentuk segitiga. Tujuannya, kalau kehilangan bola, selalu ada kawan yang dekat dan akan merebutnya kembali. Passing tim Jerman itu mendatar dan kencang, agresif serta bertenaga. Bola berpindah dari kaki ke kaki dengan cepat. Dalam satu babak, rata-rata pemain tak sampai semenit menguasai bola. Terus mengalir. Menurut saya, yang diperagakan Jerman---juga Belanda dan Prancis---ini "tiki-taka baru". Spanyol, yang masih saja bermain dengan "tiki-taka lama", tergulung di babak grup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Begitu dominannya gaya "passing bertenaga" itu dalam Piala Dunia kali ini, praktis aksi gocek-gocekan mati. Hanya Lionel Messi dan Neymar yang masih sanggup memperagakan dribbling ini. Kita sudah tak menyaksikan gocekan ala Diego Maradona pada Piala Dunia 1986, dengan melewati lima pemain Inggris dan sekaligus mencetak gol. Sang pemenang memperagakan sepak bola "tertib", disiplin, tanpa tato di badan, tapi kuat dan mematikan.

Apa boleh buat, setelah mengeluarkan biaya Rp 165 triliun, Brasil hanya juara keempat, setelah kalah 0-3 oleh Belanda. Toh, Brasil akan tetap dihormati, karena Negeri Samba itu sudah menyenangkan dunia dengan mengekspor pemain ke liga-liga terbaik dunia. Begitu total pemain Brasil membela klub luar negerinya (juga rezeki besarnya), sampai-sampai tim Selecao tak kebagian perhatian. Selecao kali ini hanyalah gabungan pemain hebat yang bermain tanpa arah.***

TORIQ HADAD (Wartawan Tempo) 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

21 hari lalu

Endrick Felipe. REUTERS
Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

Endrick Felipe sudah dikontrak Real Madrid sejak Desember 2022. Endrick baru bisa bergabung dengan Real Madrid saat usianya 18 tahun pada Juli 2024


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

22 hari lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

22 hari lalu

Pemain timnas Spanyol, Alvaro Morata. REUTERS/Marcelo Del Pozo
Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, mengungkapkan dirinya sakit hati melihat Alvaro Morata dicemooh penonton saat bermain di negaranya sendiri.


Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

23 hari lalu

Pemain sepak bola Dani Alves meninggalkan penjara Brians 2 dengan jaminan bersama pengacaranya Ines Guardiola saat mengajukan banding atas hukuman pemerkosaannya. REUTERS/Bruna Casas
Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

Dani Alves meninggalkan penjara didampingi pengacaranya.


Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

25 hari lalu

Pemain timnas Brasil, Endrick berselebrasi bersama rekan-rekannya setelah menjebol gawang timnas Inggris dalam pertandingan persahabatan di Wembley Stadium, London, 23 Maret 2024. Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan di Stadion. REUTERS/Carl Recine
Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

Endrick mencetak gol kemenangan saat diturunkan dari bangku cadangan dan baru masuk lapangan 9 menit saat timnas Brasil mengalahkan Inggris 1-0.


Dorival Junior Debut Bersama Timnas Brasil, Kalahkan Inggris 1-0 dan Endrick Cetak Gol Internasional Pertama

26 hari lalu

Dorival Junior. REUTERS
Dorival Junior Debut Bersama Timnas Brasil, Kalahkan Inggris 1-0 dan Endrick Cetak Gol Internasional Pertama

Dorival Junior ditunjuk sebagai pelatih timnas Brasil pada 8 Januari dan kemenangan atas Inggris ini jadi debutnya bersama tim nasional negaranya.


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

26 hari lalu

Pemain Timnas Brasil Endrick. Action Images via Reuters/Peter Cziborra
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan.


Jadwal dan Prediksi Inggris vs Brasil pada Pertandingan Uji Coba Malam Ini

27 hari lalu

Pemain Timnas Italia, Gianluca Scamacca melapaskan tendangannya saat bertanding melawan Timnas Inggris dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Wembley Stadium, London, Inggris, 17 Oktober 2023. REUTERS/Carl Recine Pemain Timnas Italia, Gianluca Scamacca melapaskan tendangannya saat bertanding melawan Timnas Inggris dalam Kualifikasi Piala Eropa 2024 di Wembley Stadium, London, Inggris, 17 Oktober 2023. REUTERS/Carl Recine
Jadwal dan Prediksi Inggris vs Brasil pada Pertandingan Uji Coba Malam Ini

Duel Inggris vs Brasil akan berlangsung dalam pertandingan persahabatan di Stadion Wembley pada Minggu, 24 Maret 2024.


Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

28 hari lalu

Robinho. REUTERS/Darren Staples
Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.


Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

29 hari lalu

Robinho. Foto/Instagram/Robinho
Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.