TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Djarot Saiful Hidajat, menyatakan banyaknya kejanggalan dalam formulir penghitungan suara C1 menguntungkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Penggelembungan yang menguntungkan Prabowo misalnya terjadi di Jawa Tengah yang merupakan basis massa PDIP. "Banyak sekali yang mengubah angka," kata Djarot saat dihubungi, Senin, 14 Juli 2014.
Menurut Djarot, kejanggalan yang terjadi bukanlah semata karena kesalahan teknis. Alasannya kesalahan banyak terjadi dalam penghitungan. "Kok elementer banget." Perubahan suara dalam formulir C1, kata Djarot, banyak yang mendongkrak perolehan suara Prabowo-Hatta.
Sebelumnya, banyak ditemukan keganjilan ketika membuka formulir penghitungan suara di website KPU. Di antaranya formulir C1 di TPS 47, Kelapa Dua, Kelapa Dua, Tangerang, Prabowo-Hatta meraup 814 suara. Sedangkan Jokowi-Kalla memperoleh 366 suara. Namun, jumlah seluruh suara di formulir tersebut hanya 380. Padahal tak ada suara yang tidak sah.
Contoh lainnya, di TPS 32, Kota Batu, Ciomas, Bogor, Prabowo-Hatta memperoleh 122 suara, Jokowi-Kalla tercatat mendapat 192 suara, tidak sah hanya 3. Namun, total suara mencapai 414 suara. Di TPS 09, Batu Licin, Tanah Bambu, Prabowo-Hatta mendapat 104 suara, Jokowi-Kalla 266 suara. Namun suara sahnya tertulis 270. Serta masih banyak kesalahan-kesalahan serupa bila ditelusuri satu per satu.
LINDA TRIANITA
Berita Lainnya:
Jokowi-JK Klaim Sudah Kantongi Seluruh Form C-1
Prabowo-Hatta Deklarasi Koalisi Parlemen Hari Ini
Jokowi Persilakan Pendukung Prabowo Ikut Koalisi
Begini Dugaan Penggelembungan Suara di Tangerang