TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pemilihan Umum Hadar Nafis Gumay mengatakan pihaknya sedang menggali informasi mengenai kejanggalan sejumlah formulir C1 di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
"Kami masih mencari informasi tentang hal itu. Semalam kami sudah mencoba menghubungi KPU setempat, tapi belum mendapat kabar," ujar Hadar di kantornya, Senin, 14 Juli 2014. (Baca: Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang)
Hasil pindaian formulir C1 di belasan tempat pemungutan suara di Ketapang menunjukkan pasangan calon nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak memperoleh suara satu pun, semua suara ditujukan untuk pasangan calon nomor urut 1. (Baca juga: Jokowi Raih Nol di Sampang,Timses: Tidak Kaget)
KPU sendiri mengakui Kabupaten Sampang sebagai salah satu daerah yang kerap bermasalah dalam penyelenggaraan pemilu. Pada pemilu legislatif lalu, sejumlah TPS di Kabupaten Sampang harus melakukan pemungutan suara ulang karena diduga terjadi kecurangan. Meski begitu, Hadar meminta masyarakat tidak langsung menyimpulkan adanya kecurangan. Bisa saja, tutur Hadar, adanya kesalahan pencatatan.
"Sampang, kita tahu, adalah daerah yang dalam perjalanan pemilunya mempunyai sejumlah masalah. Jadi, terkait dengan kasus di Ketapang, kami ingin memastikan dahulu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Hadar.
Pemilu presiden dan wakil presiden di Kabupaten Sampang digelar di 1.883 TPS yang tersebar di 186 desa/kelurahan di 14 kecamatan dengan jumlah pemilih 805.459 orang. Adapun pelaksanaan pemilu presiden di Sampang melibatkan 13.814 petugas penyelenggara, 13.181 di antaranya termasuk kelompok panitia pemungutan suara, 558 anggota panitia pemungutan suara, 70 anggota panitia pemilihan kecamatan, dan 5 anggota KPU.
TIKA PRIMANDARI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Capres Anda Dicurangi? Ini Cara Lapor ke KPU
Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'
Nonton Piala Dunia, Ratusan PNS Bekasi Bolos Kerja