TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur Sirmadji Tjondro Pragolo mengatakan partainya telah menurunkan tim untuk menginvestigasi kasus di 17 TPS di Desa Ketapang Barat, Kabupaten Sampang. Di 17 TPS itu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak mendapatkan suara sama sekali sehingga PDIP menduga terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pemilu presiden. "Tim ini juga diturunkan di dua kabupaten, yaitu Bangkalan dan Sampang," kata Sirmadji di kantor DPD PDIP Jatim, Senin, 14 Juli 2014.
Tim investigasi tersebut, ujar Sirmadji, kemudian menginventarisasi temuan-temuan apa saja yang berada di lapangan untuk kemudian diserahkan kepada tim advokasi DPD PDIP Jatim. "Langkahnya kayak apa, itu akan disesuaikan dengan kasusnya hasil investigasi di lapangan," tuturnya.
Menurut Sirmadji, kemungkinan pihak yang melakukan penggelembungan tersebut menginginkan Jokowi kalah. "Saya yakin tidak akan bisa mengalahkan Jokowi-JK."
Salah satu anggota tim advokasi DPD PDIP Jatim, Mahendra, mengatakan tim advokasi hari ini telah langsung melaporkan dua kejadian di 17 TPS tersebut ke Badan Pengawas Pemilu Jatim. "Ini tadi kami ke Bawaslu Jatim," kata Mahendra saat dihubungi.
Tim advokasi, ujar Mahendra, dalam laporannya ke Bawaslu Jatim menyertakan form C1 yang diunduh dari website KPU. Dalam form tersebut tidak ada tanda tangan saksi, baik dari Prabowo-Hatta maupun Jokowi-Jk. "Lalu, Jokowi-JK sama sekali tidak mendapatkan satu suara pun, padahal kehadiran di TPS seratus persen," tuturnya.
Mahendra kemudian mengatakan tanda tangan panitia pemungutan suara jika diperhatikan motifnya mirip semua. "Laporan tersebut diterima oleh staf Bawaslu Jatim yang kemudian diberi bukti penerimaan berkas dengan nomor 05/LP/PILPRES/VII/2014 karena komisioner Bawaslu tidak berada di tempat," ujarnya.
Data Media Center DPD PDIP yang mengurus rekapitulasi secara real count sampai saat ini belum mendapatkan jumlah suara di 17 TPS tersebut. Hal ini karena saksi dari Jokowi-JK tidak ada yang hadir. "Kan kalau real count datanya dari para saksi. Ini saksi kami enggak datang ke TPS. Karena enggak dapat undangan, makanya tidak hadir di situ," kata Mahendra.
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU