TEMPO.CO, Mataram - Pencurian peralatan kembali terjadi di Bandar Udara Internasional Lombok di Des Tanak Awu, Kabupaten Lombok Tengah. Menurut Manajer Operasional dan Teknik PT AP I Bandara Internasional Lombok, Adhi Utomo, kali ini kabel doppler very high frequency omnidirectional range (DVOR) sepanjang 100 meter raib pada Jumat malam lalu. Hingga kini belum diketahui siapa pencuri kabel yang digunakan sebagai alat bantu navigasi penerbangan itu.
"Kabel tersebut adalah bagian dari alat pemandu pendaratan pesawat. Langsung diatasi dengan menggunakan kabel cadangan," kata Adhi, Selasa, 15 Juli 2014.
Petugas baru mengetahui hilangnya kabel saat mengecek pendaratan terakhir. Menurut Adhi, ukuran kabel DVOR tersebut sebesar lengan orang dewasa. Kabel ini ditanam sedalam setengah meter.
Ia menduga pencuri mengincar tembaga di dalam kabel tersebut. Adapun nilai kabel yang dicuri itu sekitar Rp 50 juta. Namun nilai kabel itu tidak sebanding dengan bahaya yang bisa terjadi apabila navigasi mati. "Yang mendasar adalah keselamatan penerbangan. Bahaya kalau mati navigasinya," ujar Adhi.
Empat bulan lalu, di bandara yang sama, terjadi percobaan pencurian di sekitar jalan inspeksi ujung landas pacu 13. Namun pencurian itu gagal karena terjadi ledakan. Adapun pada Juni lalu 15 lampu di sekitar landasan pacu 13 dirusak. (Baca juga: Penumbang di Bandara Malang Bakal Naik 12,5 Persen)
SUPRIYANTHO KHAFID
Terpopuler:
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI
Samsung Setop Bisnis dengan Pemasok Cina