TEMPO.CO , Seoul:Samsung Electronics Co menyatakan telah menghentikan sementara hubungan bisnis dengan pemasok dari Cina yang diduga mempekerjakan anak-anak. "Kami menemukan bukti pekerja anak dan perekrutan ilegal di Dongguan Shinyang Electronics Co," bunyi pernyataan Samsung dalam blog resmi, yang dilansir Associateed Press, Senin, 14 Juli 2014.
Dalam blog resminya, perusahaan asal Korea Selatan yang juga produsen telepon seluler pintar terbesar di dunia itu menyebut bahwa mereka telah menemukan beberapa kemungkinan yang diduga sebagai bukti adanya pekerja anak.
Kelompok aktivis buruh, China Labor Watch melaporkan, anak-anak di bawah usia 18 tahun bekerja di Dongguan Shinyang selama tiga hingga enam bulan untuk mencapai target produksi ketika permintaan sedang tinggi.
Rincian laporan itu, 15 pelanggaran perburuhan ditemukan selama penyelidikan. Selain mempekerjakan anak-anak, pabrik Cina itu juga tidak mengadakan pelatihan keselamatan, tidak memberikan upah lembur, dan asuransi sosial untuk pekerja kontrak. Pabrik Shinyang, yang merupakan pemasok telepon selular utama untuk Samsung, hampir 40 persen dari total 1.400 karyawannya adalah pekerja kontrak.
Laporan dari China Labor Watch itu muncul tak lama setelah Samsung menyatakan tidak menemukan pekerja anak di ratusan pabrik pemasok di Cina. Namun setelah itu, Samsung langsung melakukan pemeriksaan kepada pemasok Cina untuk membuktikan laporan tersebut.
Samsung menjelaskan, pihak berwenang Cina sedang menyelidiki kasus itu dan jika hasil penyelidikan benar menemukan adanya pekerja anak, Samsung akan mengakhiri bisnis dengan Dongguan Shinyang secara permanen.
AP | ROSALINA
Terpopuler :
Soal Dukung Jokowi, Demokrat Tidak Haus Kekuasaan
Kepindahan Arturo Vidal ke MU Tinggal Tunggu Waktu
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU