Begini Cara Lembaga Survei 'Abal-abal' Bekerja  

image-gnews
Seorang petugas menunjukan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) di Jakarta, Minggu (09/02). Hasil survey menunjukkan Megawati lebih dipilih sebagai Capres PDIP 2014 dibanding Gubernur DKI Joko Widodo. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Seorang petugas menunjukan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) di Jakarta, Minggu (09/02). Hasil survey menunjukkan Megawati lebih dipilih sebagai Capres PDIP 2014 dibanding Gubernur DKI Joko Widodo. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Direktur Eksekutif Indonesia Network Election Survei (INES) Irwan Suhanto heran dengan hasil survei terakhir INES yang memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Dia menilai hasil survei itu tak masuk akal. (Baca: Survei yang Menangkan Prabowo Ini Muncul Tiba-tiba)

Menurut Irwan, cara kerja lembaga survei abal-abal alias palsu sangat gampang. Awalnya, kata Irwan, lembaga survei abal-abal itu berdiskusi menentukan survei apa yang akan dilakukan. “Tinggal mengerjakan di depan komputer dalam 2-3 hari. Lalu mereka mencari dana. Semudah itu,” kata Irwan saat dihubungi akhir pekan lalu. (Baca di sini: Bekas Bos Lembaga Survei Pro-Prabowo Buka-bukaan)

Tapi, Irwan enggan menyebutkan INES melakukan hal serupa atau tidak. Dia mengaku tak tahu persis kegiatan INES. Meskipun menjadi direktur eksekutif, Irwan hanya bertugas mengoreksi hasil survei sebelum dipublikasikan. Seharusnya, kata dia, pimpinan lembaga survei mengetahui semua teknis survei sejak hulu hingga hilir. “Saya sudah tak bisa di INES lagi karena memberikan referensi yang berbahaya,” katanya. (Baca: Integritas 4 Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)

Irwan meragukan hasil survei terakhir INES yang menyatakan elektabilitas Prabowo-Hatta 54,3 persen dan Jokowi-JK hanya 37,6 persen. “Saat saya mundur, INES sedang tak membuat survei. Tiba-tiba muncul survei tanggal 2 Juli. Tak masuk akal karena perlu waktu minimal sebulan untuk melakukan survei,” kata Irwan. Menurut dia, tak masuk akal INES mensurvei hampir 7 ribu responden dalam waktu singkat.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Data INES, Sutisna, membantah pernyataan Irwan. Dia mengklaim lembaganya telah bekerja secara independen dan data yang dikumpulkan valid. “Dapat dijamin keaslian data kami,” katanya. Direktur Eksekutif INES, Sudrajat Saca Sawitra, mengatakan lembaganya bekerja secara independen. “Kami tak dibayar siapa pun. Kami bekerja secara swadaya. Independensi adalah prinsipnya,” kata Sudrajat.

MUHAMAD RIZKI | SINGGIH SOARES | PRIO H KRISTANTO | SAID HELABY | YOLANDA ARMINDYA

Terpopuler
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Saksi Prabowo di Tamansari Juga Tolak Tanda Tangan
Penyiar TV Kondang di Cina Ditangkap Jelang Siaran
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU
Juru Parkir Monas yang Dibakar Tentara Meninggal
Goetze: Mimpi Kami Jadi Kenyataan
Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2019. Ketum PPP Romahurmuziy bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.


Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di lokasi akhir jalan sehat relawan Roemah Djoeang di lapangan sepak bola Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Januari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putrim
Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama Presiden PKS Anis Matta, Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung dan Ketum PPP Suryadharma Ali, menggelar acara syukuran Koalisi Merah Putih di Masjid Al-Bakrie, Jakarta, 10 Oktober 2014.  Syukuran ini diadakan setelah KMP berhasil memenangkan kursi pimpinan DPR dan MPR. TEMPO/Imam Sukamto
Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.


Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Desmon J. Mahesa
Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.