TEMPO.CO, Surabaya - Pencoblosan ulang di kawasan Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, yang diselenggarakan hari ini, Selasa, 15 Juli 2014, sepi pemilih. Hingga pukul 10.30 WIB belum ada seorang pemilih pun yang datang untuk menggunakan hak suaranya.
Coblos ulang di Bandara Juanda digelar di dua tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS 6 berlokasi di Terminal 1 Bandara Juanda yang masuk wilayah Desa Peranti, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, dan TPS 13 di Terminal 2 yang masuk wilayah Desa Betro, Kecamatan Sedati. (Baca: Ramlan Surbakti Nilai Kasus Sampang Sangat Aneh)
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sidoarjo, Nanang Haromin, mengatakan sudah memberikan undangan atau formulir C6 kepada para pemilih. “Apakah nanti tidak ada yang datang dan tidak menggunakan hak pilihnya, itu terserah mereka,” ujarnya kepada Tempo saat ditemui di sela pemantauan di dua TPS itu, Selasa, 15 Juli 2014.
Nanang menuturkan KPU Kabupaten Sidoarjo sudah berupaya secara maksimal menjalankan tugasnya sesuai dengan rekomendasi Panitia Pengawasan Pemilu setempat.
Nanang mengatakan validasi oleh KPU menetapkan 41 pemilih akan mencoblos ulang di TPS 6 dan 104 pemilih di TPS 13. Namun ada beberapa hal yang menjadi kendala, di antaranya warga yang namanya masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) enggan melakukan pencoblosan ulang.
Jarak rumah mereka dengan lokasi TPS cukup jauh. Sedangkan karyawan yang bekerja di Bandara Juanda menggunakan sistem shif sehingga pada jam coblosan banyak yang tidak masuk kerja. (Baca: Dilaporkan ke Mabes Polri, Burhanuddin: Silakan)
Panggilan kepada para pemilih untuk melakukan coblosan ulang juga mengumandang melalui pengeras suara di Terminal 1 dan Terminal 2. Namun tetap saja tidak ada warga dan karyawan yang menuju ke TPS. Sedangkan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di dua TPS tetap sabar menunggu kehadiran para pemilih.
Pencoblosan ulang di Bandara Juanda disebabkan oleh kesalahan administrasi. Di dua TPS itu seharusnya digunakan oleh para karyawan Bandara dan warga sekitar. Namun, pada pemungutan suara 9 Juli lalu, dua TPS tersebut kehabisan surat suara karena banyak penumpang yang menggunakan hak suaranya.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Jokowi Kirim Tim Usut Suara Curang di Malaysia
Jalur Solo-Surabaya Siap Dilalui Angkutan Mudik
Tokoh Sampang Dicurigai Curangi Suara Pilpres
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan