TEMPO.CO, Sidoarjo - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sidoarjo menggelar pemungutan suara ulang di Tempat Pemungutan Suara 6 dan 13 Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, Selasa, 15 Juli 2014. Coblosan ulang itu merupakan langkah konkret yang diambil oleh KPU Sidoarjo untuk melaksanakan rekomendasi panitia pengawas pemilu setempat. Panwas menilai hasil pemungutan suara di Bandara Juanda pada Rabu pekan lalu banyak masalah.
Komisioner KPU Sidoarjo Nanang Haromin mengatakan, untuk menyelesaikan polemik tersebut, Panwaslu merekomendasikan dua opsi. Pertama, melakukan penghitungan suara ulang dengan syarat harus memvalidasi semua surat suara yang mencoblos.
Kedua, melakukan pencoblosan ulang dan memvalidasi daftar pemilih tetap (DPT) di dua TPS. "Kami mengambil opsi yang kedua, karena opsi yang pertama sangat sulit kalau harus menvalidasi semua pemilih," katanya saat memantau TPS 6 Desa Peranti, Kecamatan Sedati, yang berada di area bandar udara. (Baca berita sebelumnya: Panwas Setop Penghitungan Suara TPS Bandara Juanda)
Dengan diambilnya opsi tersebut, kata dia, KPU Sidoarjo bergerak cepat menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk pemungutan ulang. Di antaranya melakukan validasi semua DPT yang masuk di TPS 6 dan TPS 13 Bandara Juanda. "Hasilnya, TPS 6 dari data awal 319 divalidasi menyisakan 41 DPT. Sedangkan TPS 13 dari data awal 105 menyisakan 104 DPT," kata Nanang.
Jumlah DPT tersebut diambil dari warga di sekitar Terminal 1 dan 2 Bandara Juanda yang masih belum menggunakan hak pilihnya, ditambah para pegawai Bandara yang berdomisili di Desa Peranti dan Desa Betro. "Tadi malam kami sudah mengundang mereka dengan menggunakan form C6 atau formulir undangan terbaru," katanya. (Baca: Coblos Ulang di Bandara Juanda Sepi Pemilih)
Menurut Nanang, dengan dilakukannya pemungutan suara ulang, secara otomatis semua suara yang dicoblos pada 9 Juli lalu dinyatakan hangus. "Secara peraturan otomatis hangus, dan yang sah pencoblosan sekarang," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa surat suara khusus untuk melakukan pemungutan suara ulang sudah disediakan sejak dulu bersama logistik lainnya, sehingga tidak ada kesulitan.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Baca juga:
Jokowi Kirim Tim Usut Suara Curang di Malaysia
Jalur Solo-Surabaya Siap Dilalui Angkutan Mudik
Tokoh Sampang Dicurigai Curangi Suara Pilpres
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan