TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memperkirakan Partai Golongan Karya akan merapat ke Joko Widodo-Jusuf Kalla bila mereka dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden. Dia mengatakan pernyataannya tersebut berbekal pengalaman pada pemilihan presiden 2004. (Baca: Prabowo: Kontrak Koalisi Merah Putih Sakral dan Suci)
"Saling membutuhkan," kata Yusril ketika dihubungi, Selasa, 15 Juli 2014. Dia menceritakan, pada 2004, Partai Demokrat, PBB, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia dalam keadaan tak menentu mencalonkan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla sebagai presiden.
Kala itu, ujar dia, Golkar mencalonkan Wiranto. Namun akhirnya yang terpilih adalah SBY-Kalla. "Begitu terpilih, Golkar yang tadinya oposisi jadi tergoda," tuturnya. (Baca: Pro-Jokowi, Akankah Ruhut Hengkang dari Demokrat?)
Menurut Yusril, SBY pun akhirnya menerima Golkar karena membutuhkan suara mayoritas di DPR. "Ini sama dengan kondisi sekarang, koalisi Prabowo-Hatta lebih besar daripada Jokowi-Kalla," katanya. Koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta yang terdiri atas Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, PBB, dan Partai Demokrat menguasai 63 persen kursi DPR.
Supaya pemerintahan nanti tak terusik DPR, Yusril memperkirakan Jokowi-Kalla bakal menarik Golkar agar suara mereka tak di bawah 50 persen. Menurut dia, hal ini bukan mustahil Kalla bakal ditarik menjadi Ketua Umum atau anggota Dewan Pembina Golkar lagi.
Tak hanya itu, dia memperkirakan Demokrat juga merapat ke Jokowi-Kalla jika mereka jadi pemenang dalam pemilihan presiden. Menurut Yusril, karakter Demokrat hampir sama dengan Golkar karena orang-orang partai Mercy dulunya bernaung di partai beringin.
Mengenai adanya dendam lama antara Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan SBY, Yusril memperkirakan tak jadi soal. "Pelan-pelan kan bisa. Penengahnya Pak Jusuf Kalla," katanya
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Ingin Dengar Ini dari Jokowi
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
BI: Jangan Kaget dengan Uang NKRI