TEMPO.CO, Sidoarjo - Menjelang musim mudik Lebaran, awak bus di Terminal Purabaya, Sidoarjo, ramai-ramai melakukan tes urine. Pihak terminal berinisiatif mengecek kondisi kesehatan para pengemudi untuk menekan tingkat kecelakaan selama arus mudik Lebaran di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kepala Unit Pelaksanan Teknis Daerah Terminal Purabaya May Ronald mengatakan pengecekan kesehatan awak bus memprioritaskan pengemudi bus jarak jauh. "Hari ini kami targetkan 80 sopir menjalani tes urine," kata Ronald, Rabu, 16 Juli 2014. (Baca: Jalur Selatan Jawa Barat Siap Dilalui Pemudik)
Baca Juga:
Menurut Ronald, dari tes kesehatan itu akan dilihat apakah sopir yang bersangkutan boleh mengemudi atau tidak. Apabila ditemukan indikasi bahwa sopir kurang sehat, Ronald akan merekomendasikan agar sopir itu diganti. "Ini demi keselamatan penumpang," katanya.
Koordinator Laboratorium Medikayani Widhie Hendarto mengatakan laboratoriumnya ditunjuk oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk melaksanakan uji sampel urine para sopir di Terminal Purabaya. "Hari ini targetnya 80 sopir. Besok giliran di Terminal Tambak Osowilangun, targetnya 30 sopir," ujar Widhie. (Baca: Cegah Macet Akibat Pasar Tumpah, Polisi Buat Pagar Betis)
Tes urine tersebut, kata dia, digelar untuk mengetahui apakah pengemudi bus pernah mengkonsumsi narkoba ataupun minuman keras atau mengidap penyakit dalam yang belum sembuh. Adapun hasil tes baru akan diketahui pada Jumat pekan ini.
Samsuri, 51 tahun, sopir bus PO Ladju, mengaku senang dengan adanya tes kesehatan gratis ini. Sebab, dia bisa mengetahui kesehatannya sebelum mengemudi. "Jadi bisa tahu kondisi saya sekarang," katanya. Menurut Samsuri, jika hasil tes menyatakan dia kurang sehat dan tidak layak mengemudi, dia memilih beristirahat di rumah. (Baca juga: PU Siapkan 60 Alat Berat untuk Jalur Mudik)
MOHAMMMAD SYARRAFAH
Terpopuler:
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Dewan Pers: Karikatur Jakarta Post Bukan Pidana
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara