TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi pasar modal saat ini dipenuhi ketidakpastian karena masih menunggu hasil akhir pemilihan presiden dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang. Analis dari PT Trust Securities, Reza Priyambada, mengatakan ada dua skenario mengenai ketidakpastian tersebut. "Kita asumsikan Joko Widodo menang. Pertama, ada tren positif berlanjut dan kedua, pasar menahan sampai pengumuman KPU," kata Reza ketika dihubungi Tempo, Rabu, 16 Juli 2014.
Reza mengatakan pada skenario pertama kondisi pasar modal yang sekarang sedang menanjak akan terus berlanjut hingga 22 Juli. Tapi, setelah itu pasar akan cenderung mendingin. Dia memproyeksikan hingga 22 Juli nanti pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa mencapai level 5.125-5.140. "Kalau pun setelah 22 Juli pasar sedikit cooling down, tingkat support yang harus dijaga pada IHSG ialah 5.075-5.100," ujarnya. (Baca: Presiden Belum Pasti Pasar Sudah Lega)
Skenario kedua adalah pasar diasumsikan menahan pembelian sampai dengan tanggal pengumuman presiden terpilih. Kondisi pasar sampai tanggal pengumuman hasil pemilihan presiden akan fluktuatif dengan kisaran pergerakan di level 5.060-5.105. Namun, setelah pasar mengetahui siapa pemenangnya, Reza mengatakan IHSG diperkirakan mencapai level 5.135-5.150.
Menurut dia, jika Jokowi tdak memenangkan pemilihan presiden tersebut, pasar akan cenderung mengalami penuruan volume pembelian saham sebagai reaksi kekecewaan. IHSG akan mengalami pelemahan namun tidak akan berlangsung lama. "Pasar akan memanfaatkan pelemahan untuk melakukan akumulasi kembali," kata Reza. (Baca: Analis: Jokowi Realistis Patok Target Ekonomi)
Jika nanti pelemahan benar terjadi, dia berharap kondisi tersebut hanya berlangsung dalam sepekan. Pada masa itu, pasar memiliki waktu yang cukup untuk berada pada posisi koreksi alias menguat kembali. IHSG akan semakin menguat jika pemerintahan baru nanti segera memberikan sentimen positif, misalnya dari rancangan kerja dan penyusunan kabinet yang dipercaya oleh publik.
Oleh sebab itu, Reza tak sependapat dengan beberapa analis yang mengatakan dana asing akan hengkang dari pasar modal Indonesia bila Jokowi kalah dan Prabowo menduduki kursi presiden. "Tidak akan seperti itu, itu hanya reaksi sesaat karena ekspektasi pasar tidak tercapai," katanya. Pasar modal saat ini, menurut Reza, digerakkan oleh sentimen yang dikendalikan oleh ekspektasi Jokowi memenangkan pemilihan presiden. (Baca: Indeks Saham Menghijau Ikuti Euforia Jokowi)
HERMAWAN SETYANTO
Terpopuler:
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Dewan Pers: Karikatur Jakarta Post Bukan Pidana
Relawan Jokowi-JK Temukan Penggelembungan Suara
Rekapitulasi Suara di KPU Bandung Lancar