TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pasar optimistis dengan outlook pasar keuangan dalam negeri di bawah presiden baru.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan hari Rabu, 16 Juli 2014, menguat 43,10 poin (0,85 persen) ke level 5.113,93. Saham yang berpindah tangan mencapai 13 miliar lembar senilai Rp 7,6 triliun.
Analis dari PT First Asia Capital, Ivan Kurniawan, mengatakan sentimen positif dari dalam negeri, khususnya pemilu presiden, kembali menjadi katalis utama bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi beli. "Pasar yakin hasil rekapitulasi KPU tidak akan jauh berbeda dengan hasil penghitungan cepat yang memenangkan Jokowi."
Sejak hasil hitung cepat dari lembaga-lembaga yang kredibel mengumumkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, bursa saham dilanda aksi beli besar-besaran. Memang, ada profit taking setelah kenaikan tajam beberapa hari lalu. Namun pasar kembali optimistis dengan kondisi pasar.
Menurut Ivan, keyakinan pelaku pasar juga terbantu oleh pernyataan dari perusahaan sekuritas asing besar yang menyatakan outlook investasi Indonesia pasca-pilpres masih prospektif. Hal ini mendorong investor asing terus belanja di pasar. "Hari ini saja sudah net buy Rp 790 miliar."
Selain itu, berita positif juga datang dari Cina, yang mengabarkan pertumbuhan ekonominya direvisi menjadi 7,5 persen seiring membaiknya prospek perekonomian di negara tersebut. Membaiknya perekonomian Cina berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia karena membuka peluang peningkatan ekspor komoditas.
PDAT | M. AZHAR
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab