TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad mengatakan pihaknya akan berangkat ke Sampang, Madura, Jawa Timur, untuk menyelidiki kejanggalan formulir C1 di 17 tempat pemungutan suara di Kabupaten Ketapang. "Rencananya hari ini Pak Nasrullah dan Mas Daniel (Zuchron) akan ke sana bersama Bawaslu Jatim," ujar Muhammad melalui pesan singkat, Rabu, 16 Juli 2014.
Hasil pindaian formulir C1 di 17 tempat pemungutan suara di Ketapang, Sampang, Madura, Jawa Timur menunjukkan pasangan calon nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak memperoleh satu pun suara. Sebaliknya semua suara ditujukkan untuk pasangan calon nomor urut satu, Prabowo-Hatta. (Baca juga : Suara di Sampang Tidak 100 Persen untuk Prabowo.)
Anggota Komisi Pemilihan Umum Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengakui Sampang adalah salah satu daerah bermasalah selama pelaksanaan pemilu legislatif lalu. Namun, ia meminta masyarakat tidak buru-buru menyimpulkan kejanggalan yang terjadi di 17 TPS di Sampang adalah kecurangan. (Baca juga : Tanda Tangan 7 Petugas TPS Sampang Diduga Ditulis 1 Orang.)
Saat ini, Ferry mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan KPUD Jawa Timur dan tengah melakukan penyelidikan terkait hasil tersebut. (Baca juga : Nasib 17 TPS Sampang Belum Jelas.)
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Kabupaten Sampang digelar di 1.883 TPS yang tersebar di 186 desa-kelurahan di 14 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 805.459 orang. Adapun, pelaksanaan Pemilu Presiden di Sampang melibatkan sebanyak 13.814 orang petugas penyelenggara yang terdiri dari 13.181 orang termasuk dalam Kelompok Panitia Pemungutan Suara, 558 anggota Panitia Pemungutan Suara, 70 orang anggota Panitia Pemilihan Kecamatan, dan 5 orang anggota KPU.
TIKA PRIMANDARI
Berita Lainnya:
Ahok Rogoh Kocek Rp 4 Miliar untuk Bantu Warga
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan