TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua tim penyelamatan kapal LCT Pancar Indah, Poniman, mengatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi tengah menyelidiki penyebab karamnya LCT Pancar Indah di Selat Bali. Dua anggota KNKT, kata dia, melakukan penyelidikan pada Selasa, 15 Juli. “Tapi hasilnya belum selesai,” kata Poniman kepada Tempo, Kamis, 17 Juli 2014.
Menurut Poniman, KNKT memeriksa LCT Pancar Indah yang hingga saat ini masih berada di dasar laut di radius 150 meter dari Pelabuhan Gilimanuk. Selain itu, KNKT meminta sejumlah dokumen dan foto terkait dengan proses evakuasi kapal.
Sejak karam pada 2 Juli 2014 lalu, LCT Pancar Indah belum bisa dipinggirkan. Poniman menjelaskan tim saat ini masih memompa air yang masuk ke seluruh badan kapal. Tujuan pemompaan air itu agar kapal milik PT Pelayaran Makmur Bersama tersebut bisa terapung kembali kemudian ditarik ke tepian. “Hari ini baru bagian buritan kapal yang bisa terapung,” katanya.
Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Susantono mengatakan pihaknya memerintahkan KNKT untuk menyelidiki penyebab karamnya LCT Pancar Indah itu. “Kita tunggu apa hasil penyelidikan KNKT,” ujarnya saat inspeksi ke Pelabuhan Ketapang, Rabu sore, 16 Juli 2014.
Bambang meminta nakhoda tetap mewaspadai cuaca buruk yang diperkirakan masih berlangsung hingga arus mudik Lebaran 2014.
LCT Pancar Indah berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada Rabu malam, 2 Juli, sekitar pukul 21.00 WIB. Diduga, karena terseret arus, kapal akhirnya karam sekitar pukul 21.40 WIB. Saat itu kapal tersebut mengangkut 16 kendaraan barang berupa truk dan tronton. Sopir dan kernet yang berjumlah 26 orang dievakuasi terlebih dahulu pada Kamis dinihari, 3 Juli.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Di-bully Netizen
Beredar Video PPS Rusak Surat Suara di Sukoharjo
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid