Pemudik Sepeda Motor Jalur Selatan Diminta Waspada

Seorang pemudik roda dua tidur di atas motornya di Patok Besi, Subang, Jawa Barat (4/8). Beberapa pengendara yang kelelahan terpaksa beristirahat seadanya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Seorang pemudik roda dua tidur di atas motornya di Patok Besi, Subang, Jawa Barat (4/8). Beberapa pengendara yang kelelahan terpaksa beristirahat seadanya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Cilacap - Cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat diperkirakan akan mengguyur wilayah Jawa Tengah bagian selatan hingga 15 hari mendatang. Pemudik diimbau untuk lebih waspada saat melintas di jalur selatan ini.

"Hujan kali ini disebabkan oleh anomali cuaca yang cukup ekstrem," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Cilacap, Teguh Wardoyo, Rabu, 15 Juli 2014.

Suhu permukaan air laut saat ini mencapai 29 derajat Celsius, padahal normalnya sekitar 27 derajat Celsius. Hal ini menyebabkan penguapan di samudera masih banyak. BMKG memperkirakan puncak hujan ekstrem terjadi pada Sabtu-Minggu, 1-12 Juli 2014, dengan curah hujan 193 milimeter per hari. Teguh mengimbau agar pemudik dengan sepeda motor agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur selatan. Selain rawan banjir, sejumlah ruas jalan juga dikenal rawan longsor.

Hujan yang mengguyur wilayah Cilacap ini menyebabkan banjir dan menggenangi ribuan hektare sawah. Di Kecamatan Kroya, genangan terlihat di arah Jalan Buntu-Kroya. Genangan air dengan ketinggian mencapai 70 cm ini berada di sebelah pom bensin Kedawung dan juga di jalan Desa Mujur.

Di ruas jalan sepanjang 100 meter tergenang air membuat jalan tersebut menjadi macet. Genangan air ini terjadi karena tidak adanya saluran untuk membuang air secara lancar. Sehingga air hujan yang turun akhirnya menggenang. "Nekat saja melintas. Kalau mau lewat jalur lain harus memutar jauh, sih," kata Sasongko, satu pengendara yang nekat melintas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Supriyanto mengatakan sampai saat ini belum ada laporan data pasti berapa luasan sawah yang terendam banjir di Cilacap. "Kami terus melakukan pantauan karena hujan terus saja turun," katanya.

ARIS ANDRIANTO



Berita Lainnya:


Enam Kapal di Kupang Siap Layani Pemudik 


Trafik Data Telkomsel Meningkat Menjelang Lebaran 


Mudik, Perlintasan Kereta Jalur Alternatif Dijaga