Perbaikan Jalur Alternatif Ditarget Rampung H-10  

Proyek pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. 15 Juli 2014. Proyek tol sepanjang 116 km ini untuk  mengurangi beban di ruas Pantura, khususnya di Cirebon. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Proyek pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. 15 Juli 2014. Proyek tol sepanjang 116 km ini untuk mengurangi beban di ruas Pantura, khususnya di Cirebon. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.COJakarta - Kepolisian Resor Brebes meminta agar seluruh perbaikan di jalur alternatif selesai pada sepuluh hari sebelum Lebaran (H-10). “Kami sudah berkoordinasi dengan Bina Marga dan Dinas Pekerjaan Umum,” kata Kepala Polres Brebes, Ajun Komisaris Besar Ferdy Sambo, Rabu, 16 Juli 2014.

Ferdy mengatakan saat ini masih ada enam titik di jalur alternatif Brebes yang masih rusak dan sebagian sudah dalam proses perbaikan. Pertama, di jalan yang menghubungkan Kecamatan Ketanggungan dan Jatibarang. Di jalan itu ada sekitar satu kilometer aspal bergelombang.

Kedua, di jalan yang menghubungkan Kecamatan Bojongsari dan Kersana yang masih dalam proses betonisasi. Ketiga, jalan di sekitar Pasar Dermoleng, Kecamatan Ketanggungan. Di jalan itu, sekitar 500 meter di antaranya masih berlubang.

Padahal, arus lalu lintas di kedua jalur alternatif itu cukup padat ketika jalur pantai utara (pantura) sedang mengalami kemacetan. Keempat, jalur selatan yang menghubungkan Brebes dan Purwokerto yang sebagian masih dalam proses pengecoran.

Kelima dan keenam adalah kerusakan jalan di dua perlintasan sebidang kereta api, salah satunya di wilayah Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu. Menurut Ferdy, kerusakan jalan di perlintasan sebidang itu berpotensi menyebabkan macet. “Apalagi sekarang sudah ada jalur ganda (double track). Lalu lintas kereta cukup padat,” ujarnya.

Ferdy mengatakan jalur selatan di wilayah Desa Ciregol, Kecamatan Tonjong, kondisinya sudah lebih baik dibanding tahun lalu. Hampir tiap tahun badan jalan penghubung Brebes dan Purwokerto yang berbatasan dengan jurang itu longsor. “Masih ada patahan, tapi hanya sedikit. Tidak mengganggu lalu lintas,” ucapnya.

Di Pemalang, sejumlah pekerja dari Bina Marga telah dikerahkan untuk menutup amblasnya oprit atau penghubung jalan dan jembatan di Jembatan Comal, Jalur Pantura. Amblasnya oprit dengan kedalaman 20 sentimeter itu ditambal dengan timbunan material dan ditutup aspal hotmix.

“Perbaikan ini sifatnya sementara karena sudah mendekati arus mudik,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga wilayah Pemalang, Ya’foor Sulaiman. Seperti diketahui, amblasnya oprit sisi barat dua badan jembatan itu karena penurunan penyangga jembatan akibat banjir bandang Sungai Comal pada awal Februari lalu.

Kendati demikian, kondisi Jembatan Comal dinyatakan tetap aman untuk dilalui. Ihwal kapan perbaikan permanen jembatan itu dikerjakan, Ya’foor mengaku belum bisa memastikan. Sebab, langkah-langkah perbaikan jembatan tersebut masih dalam pembahasan.

DINDA LEO LISTY
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab