TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kelompok Kerja Panitia Pemilihan Luar Negeri Wahid Supriyadi mengatakan partisipasi warga negara Indonesia di luar negeri yang mengikuti proses pemungutan suara pemilu presiden dan wakil presiden meningkat dibandingkan dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden.
"Partisipasi dalam pilpres kali ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 83 persen dibandingkan dengan saat pilpres 2009 lalu," kata Wahid di gedung KPU, Kamis, 17 Juli 2014. (Baca: KPU Gelar Rekapitulasi Pemilu Presiden Hari Ini)
Hal ini, menurut Wahid, terjadi karena para pemilih mengenal figur kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Bahkan, menurut Wahid, ada sejumlah tempat yang kenaikan tingkat partisipasinya mencapai 800 persen, misalnya di Addis Ababa, Ethiopia.
Pelaksanaan pemilu presiden di luar negeri berlangsung di 130 PPLN yang tersebar di 96 negara dengan total jumlah TPSLN 498. Metode pemungutan suara di luar negeri difasilitasi melalui tiga cara, yaitu pemilih hadir di TPSLN, melalui sistem dropbox, serta lewat surat pos. (Baca: Pius Akui Hitungan Kawal Pemilu, Mahfud Tunggu KPU)
Adapun jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih mereka di TPSLN sebanyak 410.975 pemilih. Sementara pemilih yang menggunakan sistem dropbox 698.669 pemilih dan lewat pos ada 929.067 pemilih dari total DPTLN 2.038.711. Surat suara yang dikirimkan KPU melalui Kementerian Luar Negeri ke 130 PPLN sebanyak 2.079.485 lembar. (Baca: Hari Ini KPU Surabaya Tetapkan Rekap Pilpres)
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler:
Ahok Tetapkan Syarat Ini Waktu Sumbang Zakat
Guru JIS Diduga Pakai Obat 'Magic Stone'
Berapa Keuntungan Adidas dari Piala Dunia 2014?
Agnes Monica Unggah Foto Nonton Bola Bareng Daniel
Bocah 3 Tahun Hidup Lagi Saat Akan Dimakamkan