TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Pemenangan Calon Presiden dan Wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, mengatakan tim advokasi PDIP akan melaporkan dugaan kecurangan di Kabupaten Bangkalan dan Sampang ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dan Badan Pengawas Pemilu. PDIP menyatakan keberatan atas hasil rekapitulasi suara di dua kabupaten tersebut.
"Saya sudah suruh Ketua DPC Bangkalan untuk menceritakan secara tertulis dan bermaterai kronologinya seperti apa, dan dia siap," kata Tjahjo ketika dihubungi, Kamis, 17 Juli 2014.
Menurut dia, tim PDIP menemukan dugaan kecurangan pemilu di tiga wilayah di Pulau Madura, yaitu di Bangkalan, Kwanyar, dan Sampang. Di sejumlah tempat pemungutan suara di tempat itu, pasangan Jokowi-JK mendapat nol suara. "Modusnya hampir sama seperti pilgub, okelah itu yang sudah-sudah," kata Tjahjo.
Tjahjo menceritakan dirinya datang langsung memantau rapat pleno KPU Bangkalan guna mengkroscek secara langsung dan mengetahui apakah memang saksi nomor dua di TPS-TPS tersebut hadir atau tidak. Jika saksi hadir, apakah saksi tersebut tercatat sebagai DPT dalam TPS tersebut atau berada di TPS lain. "Yang ketiga, berapa jumlah DPT per TPS di satu desa tersebut serta berapa yang hadir menggunakan hak pilih?" kata Tjahjo.
Tjahjo mengatakan, bila satu TPS jumlah DPT-nya sepuluh, yang datang hanya lima tetapi jumlah suaranya sepuluh, sudah pasti terjadi kecurangan. "Karena itu, kami kemarin menyatakan keberatan. Makanya Ketua Cabang PDIP yang juga ketua tim pemenangan di Bangkalan ini menyampaikan bahwa data enggak ada dan kecurangan sudah masif sekali," ujarnya.
Pasangan Jokowi-JK mendapat nol suara di 20 TPS di Kabupaten Bangkalan dan di 17 TPS Kabupaten Sampang. PDIP menduga ada kecurangan di TPS-TPS tersebut. Bahkan Jokowi sendiri, kata Tjahjo, menginstruksikan secara langsung untuk mengecek ke Bangkalan dan Sampang.
Sebelumnya, rekapitulasi manual surat suara pemilu presiden di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diwarnai aksi walk out saksi pasangan Jokowi-JK. Aksi itu sebagai bentuk protes karena 17 TPS yang diduga bermasalah di Kecamatan Ketapang tetap direkap oleh KPU.
Dari hasil rekapitulasi manual, kata dia, pasangan Prabowo-Hatta mendapat 474.752 suara, sementara pasangan Jokowi-JK memperoleh 162.785 suara.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Di-bully Netizen
Beredar Video PPS Rusak Surat Suara di Sukoharjo
Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid