TEMPO.CO, Mojokerto - Untuk membantu keamanan jalur mudik, petugas Kepolisian Resor Mojokerto Kota akan ditempatkan di perlintasan kereta tak berpalang pintu. "Kami akan tempatkan petugas di perlintasan yang tidak terjaga dan bekerja sama dengan warga," kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Wiji Suwartini, Jumat, 18 Juli 2014.
Menurut Wiji, perlintasan tak berpalang pintu itu jadi perhatian karena sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas. "Kami koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia agar perlintasan tak berpintu ini aman dan tidak mengganggu arus mudik dan arus balik," ujarnya. (Baca: Pos Kancil Jaga Pantura Selama Mudik)
Selain mewaspadai perlintasan kereta tak berpalang pintu, Kepolisian juga mengawasi sejumlah titik kemacetan dan jalur tengkorak atau blackspot di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Salah satu titik kemacetan adalah perempatan Kenanten di Jalan Raya By Pass Mojokerto dan perlintasan kereta di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. "Di perlintasan ini jalannya bergelombang. Kalau melaju cepat berbahaya, tapi kalau lambat bisa menyebabkan kemacetan," katanya.
Arus lalu lintas di perempatan Kenanten juga kerap tersendat meski telah dilengkapi lampu lalu lintas. Kemacetan disebabkan padatnya kendaraan dan sempitnya jalan, baik dari arah Surabaya, Mojokerto, maupun Jombang. (Baca: Mudik, Polisi Petakan Area Padat di Jawa Timur)
Sedangkan jalur blackspot dengan tingkat kerawanan cukup tinggi terdapat di sepanjang Jalan Raya By Pass Mojokerto, termasuk perempatan pabrik Mertex hingga perempatan Sekar Putih. "Di sekitar Mertex jalannya lebar tapi minim lampu penerangan," ujar Wiji.
By Pass Mojokerto dan perempatan Mertex merupakan jalur utama yang menghubungkan Surabaya, Mojokerto, Jombang, dan sekitarnya. Intensitas angkutan niaga maupun bus umum dan kendaraan pribadi sangat tinggi.
"Kami imbau pemudik dan sopir angkutan umum hati-hati dan menaati rambu-rambu lalu lintas," kata Wiji. Kepolisian akan mendirikan posko lalu lintas di titik-titik rawan tersebut selama berlangsungnya Operasi Ketupat 2014 yang digelar 22 Juli hingga 6 Agustus 2014.
Kepala Stasiun Mojokerto Mawan Nofianto mengatakan pihaknya secara rutin mengecek kondisi rel, sinyal, dan alat komunikasi di sepanjang wilayah Mojokerto. "Petugas kami siap 24 jam jika ada gangguan. Setiap hari juga dilakukan pengecekan rel," katanya. (Baca juga: 500 Perlintasan Kereta di Daops IV Tidak Dijaga)
ISHOMUDDIN
Terpopuler:
KPK Gelar Ekspose Soal Muhtar Ependy
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka