TEMPO.CO, Surabaya - Aparat Subdirektorat IV Remaja, Anak-anak, dan Wanita (Renakta) Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap tiga orang anggota sindikat perdagangan perempuan melalui fasilitas BlackBerry Messenger (BBM). Tiga tersangka itu ialah GCA asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, serta IN dan MH asal Jakarta.
Tiga orang itu adalah muncikari yang mengatur pertemuan anak buah mereka dengan pria yang memesan. "Transaksi mereka cukup dengan BBM. Jika deal, langsung ke hotel," kata Kepala Subdirektorat Renakta Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Polisi Heru Punomo, Jumat, 18 Juli 2014.
Menurut pengakuan tersangka, masing-masing orang memiliki anak buah sendiri-sendiri. GCA memiliki tiga orang anak buah, IN lima orang, dan MH 12 orang. "Korban yang dijual ke lelaki hidung belang ini rata-rata masih berumur 20 sampai 25 tahun," kata dia.
Karena gadis yang dijual masih terbilang muda, banyak lelaki yang tertarik memesan. Sekali booking tarifnya Rp 4 juta-5 juta. Dari penghasilan tersebut, 30 persennya diserahkan kepada bosnya.
Modus yang biasa dilakukan tersangka ialah berkomunikasi dengan pemesan lewat BBM. Jika sudah oke, tersangka meminta lelaki hidung belang itu menyewa kamar hotel terlebih dahulu. Kalau segala sesuatunya telah beres, tersangka tinggal mengantarkan anak buahnya ke hotel tersebut. "Sedangkan untuk tersangka GCA biasanya memesan melalui L, yang sampai saat ini masih kejar," kata Heru.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti, di antaranya berupa uang tunai Rp 4 juta dari hasil transaksi, ponsel BlacBerry, empat dus kondom belum terpakai, lima buah kondom belum terpakai, dan satu buah kondom yang telah terpakai. Para tersangka dijerat Pasal 296 KUHP dan Pasal 506 KUHP.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Tembak Jatuh MH17, Pemberontak Tertawa
KPK Gelar Ekspose Soal Muhtar Ependy
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17