TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog Universitas Indonesia Iqrak Sulhin mengatakan tindak kriminal menjelang Lebaran biasanya bermotif ekonomi dan menjadikan benda sebagai target--dikenal dengan sebutan property related crime. Pelaku kriminal, kata dia, menyasar rumah dan kendaraan yang ditinggal pemiliknya saat mudik. "Tindak kriminal biasanya bermotif ekonomi," ujarnya saat dihubungi, Kamis, 17 Juli 2014.
Warga, kata Iqrak, dapat memperkecil kesempatan pelaku kriminal dengan menggunakan kunci ganda pada kendaraan atau rumah kosong. Ia menyarankan warga yang hendak mudik memeriksa ulang fungsi kunci pada semua akses masuk menuju garasi maupun rumah. Dengan begitu, kemungkinan pembobolan rumah kosong akibat sistem kunci yang tak berfungsi dapat dihindari.
Bagi komplek perumahan, Iqrak menyarankan agar akses masuknya juga dikurangi. Pembatasan jumlah gerbang masuk menjadi satu akses dapat menjadi rekayasa kontrol yang mengurangi potensi terjadinya tindakan kriminal.
Iqrak berujar upaya lain yang harus dilakukan pemudik sebelum perjalanan, yakni berkomunikasi dengan tetangga. Tujuannya adalah untuk memperkuat aspek sosiologis sesama warga. Warga yang tak mudik secara tak langsung akan memiliki tanggung jawab untuk mengecek keadaan rumah tetangganya. "Komunikasi antarwarga turut mencegah terjadinya tindak kriminal," ujarnya.
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler:
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia