TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mau memaparkan laporan jumlah warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina Timur. SBY mengklaim proses identifikasi jasad dan informasi belum selesai. "Tentu kita menunggu sesuai imbauan Malaysia Airlines. Prinsipnya keluarga korban lebih dulu sebelum secara resmi ke publik," kata SBY di kantornya, Jumat, 18 Juli 2014. (Baca: Igor Strelkov, Milisi yang Tertawa Saat MH17 Jatuh)
SBY sendiri menyatakan pemerintah telah memberikan instruksi kepada empat duta besar Indonesia untuk mengerahkan kemampuan yang mungkin dalam identifikasi. Para duta besar di Belanda, Ukraina, Rusia, dan Malaysia diminta untuk mengumpulkan dan mencocokkan data sehingga ada kepastian jumlah dan informasi mengenai WNI yang jadi korban. "Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan para duta besar sekarang masih bekerja, jadi resminya belum dipastikan," kata dia. (Baca: Pemberontak Pro-Rusia Galau Saksikan MH17 Jatuh)
Duta Besar Indonesia untuk Belanda Retno Marsudi sendiri mengkonfirmasi ada 13 WNI yang menjadi korban di pesawat MH17. Jumlah ini bertambah karena sebelumnya ATPOL Den Hag mengirimkan 12 nama WNI yang ikut penerbangan dari Amsterdam, Belanda, ke Kuala Lumpur, Malaysia, tersebut.
Nama-nama yang tercatat adalah Hadiono Gunawan, Yodricunda Theistiasih, Ketut Wiartini, Yuli Hastini, Supartini, Hendry, Gerda Leliana Lahenda, Werther Smallenburg, Jane M. Adi Soetjipto, Vickiline Kurniati Kardi, Wayan Sujana, dan Clarice/Yelena/Huizen.
FRANSISCO ROSARIANS
Topik terhangat:
MH17 | Pemilu 2014 | Ramadan 2014 | Tragedi JIS | Hasil Pilpres 2014
Berita terpopuler lainnya:
Percakapan Pemberontak Usai Tembak Jatuh MH17
Majelis Pakar PPP Serukan Tinggalkan Prabowo-Hatta
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen