TEMPO.CO, Berlin - Kanselir Jerman Angela Merkel dan Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier berencana melakukan penyelidikan internasional independen atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di wilayah Ukraina Timur pada Kamis, 17 Juli 2014. Rencana ini telah diumumkan begitu pesawat yang membawa 295 orang dilaporkan hancur terkena misil di wilayah dekat perbatasan Ukraina dan Rusia.
"Investasi independen akan dilakukan secepatnya. Menurut Kanselir, kemungkinan pesawat ini jatuh karena ditembak adalah kabar yang mengejutkan," kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 18 Juli 2014.
Saat dimintai pendapat pihak Jerman tentang serangan misil itu, Seibert tidak mau berkomentar. "Saya tidak punya informasi itu," kata Seibert. Namun, Seibert meminta agar kelompok separatis Ukraina segera memberikan akses layanan keamanan darurat dan independen di lokasi kecelakaan. (Baca: Dengar MH17 Jatuh, PM Najib Razak Terkejut)
MH17 yang bertolak dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu dilaporkan jatuh setelah tertembak misil di wilayah dekat perbatasan Ukraina dan Rusia. Pesawat jenis Boeing 777 itu dilaporkan jatuh di antara wilayah Rusia dan Ukraina pada Kamis sore, 17 Juli 2014. (Baca: MH17 Lewat Dekat Zone Perang Demi Irit BBM?)
Sementara itu, koordinasi wilayah udara Eropa mengatakan MH17 terbang di ketinggian 33 ribu kaki, sekitar 1.000 meter dari bagian tertutup wilayah udara Ukraina. Setelah kecelakaan itu, semua wilayah udara Ukraina Timur ditutup hingga ketinggian yang tidak terbatas.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia
Dengar MH17 Jatuh, PM Najib Razak Terkejut