TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan kecelakaan Malaysia Airlines MH 17 diduga kuat disebabkan oleh tembakan rudal bertekanan tinggi yang dioperasikan oleh radar khusus. "Terlihat dari gambar puing-puingnya. Ini tidak mungkin ditembak dari rudal yang dioperasikan dari darat. Intensitas tekanannya sangat tinggi," kata Gerry, saat dihubungi Tempo, Jumat, 18 Juli 2014. (Baca: Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka)
Menurut Gerry, pesawat yang ditembak dengan rudal berkekuatan tinggi akan sangat mudah hilang kendali atau oleng di udara, terutama jika rudal membuat tubuh pesawat pecah. "Mungkin rudal itu memang bukan mengejar mesin, tetapi bodi. Namun, kalau tekanan udara di dalam pesawat lebih rendah dibanding tekanan luar pasti akan tergoncang dan bisa terpecah," ujar Gerry. (Baca: MH17 Lewat Dekat Zone Perang Demi Irit BBM?)
Dari hasil pengamatan gambar puing dan video yang diunggah di YouTube, Gerry memprediksi mesin pesawat sudah terbakar di udara. "Saya lihat pesawat sempat menukik, mesin terbakar, dan meledak di udara," ujar Gerry.
Pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh di wilayah timur Ukraina atau 4 kilometer dari perbatasan Rusia. Pemerintah Ukraina menyatakan pesawat jatuh karena ditembak. Pihak maskapai juga menyatakan tidak ada panggilan darurat terakhir yang dikirim dari tim pilot pesawat.
Pesawat terbang dari Amsterdam, Belanda, dan dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur pada Jumat pagi, pukul 06.10 waktu Malaysia. Pesawat yang meledak ini bertipe Boeing 777-200, yang dikatakan Gerry, sebagai pesawat terbaik di kelasnya. "Hanya tercatat satu hingga tiga kecelakaan dengan tipe pesawat ini. Dibanding tipe lain di kelasnya, ini tipe terbaik," kata Gerry.
Menurut data yang dirilis di situs resmi Malaysia Airlines, pesawat berisi 298 orang, terdiri atas 280 penumpang dan 15 awak pesawat. Korban berasal dari berbagai negara, yaitu 154 asal Belanda, 43 orang termasuk kru asal Malaysia, 27 penumpang asal Australia, 12 orang termasuk satu bayi asal Indonesia. Tak hanya itu, ada juga sembilan penumpang yang berasal dari Inggris, empat orang dari Jerman, empat orang asal Belgia, tiga orang asal Filipina, satu asal Kanada, dan 41 orang belum teridentifikasi.
PUTRI ADITYOWATI
Baca juga:
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Dengar MH17 Jatuh, PM Najib Razak Terkejut