TEMPO.CO, Brussel - Belum selesai kasus MH370, pesawat Malaysia Airlines kembali mengalami kecelakaan. Pesawat dengan nomot penerbangan yang terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, jatuh di dataran Ukraina, Kamis, 17 Juli 2014. Diperkirakan pesawat ini tertembak misil yang diluncurkan dari lokasi dekat Rusia.
Koordinasi wilayah udara Eropa mengatakan MH17 terbang di ketinggian 33 ribu kaki, sekitar 1.000 meter dari bagian tertutup wilayah udara Ukraina. "Menurut informasi, pesawat itu terbang di Flight Level 330 (sekitar 10 ribu meter atau 33 ribu kaki) ketika menghilang dari radar," kata pihak tersebut kepada Reuters.
Rute ini sebenarnya telah ditutup oleh pihak berwenang Ukraina dan harusnya jarak aman penerbangan di ketinggian level 320 (sekitar 32 ribu kaki). Namun, menurut laporan lain, lokasi itu terbuka saat MH17 terbang.
Setelah kecelakaan itu, semua wilayah udara Ukraina timur ditutup hingga ketinggian yang tidak terbatas. British Airways, KLM, Virgin Atlantic, Air France, Turkish Airlines, Alitalia, Delta dan Lufthansa merupakan sejumlah maskapai yang mengubah jalur penerbangannya. Mereka memilih rute memutar ketimbang melintasi wilayah itu.
Pejabat Malaysia Airlines, Huib Gorter, mengumumkan sebanyak 295 orang atau seluruh penumpang dan kru MH17 dipastikan tewas.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia
Dengar MH17 Jatuh, PM Najib Razak Terkejut