TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Malaysia kembali berduka setelah pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh di timur Ukraina dekat perbatasan Rusia pada Kamis sore, 17 Juli 2014. Sejak mendengar kabar tersebut, para kerabat dari 295 penumpang telah datang ke Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang untuk menerima informasi dan konfirmasi dari pejabat.
"Kami perlu tahu daftar penumpang. Daftar penumpang. Hanya itu," kata seorang kerabat penumpang, seperti dilaporkan Reuters, Jumat, 18 Juli 2014.
Seorang wanita bernama Noraini terlihat menangis saat menunggu informasi tersebut. Ia yakin kerabatnya naik pesawat yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur itu. (Baca: Kotak Hitam MH17 Dibawa ke Moskow)
Menurut seorang pejabat Malaysia Airlines, Huib Gorter, terdapat 154 penumpang berkebangsaan Belanda, 27 warga negara Australia, 23 penumpang dan 15 awak dari Malaysia, sebelas warga Indonesia, enam warga Inggris, empat orang Jerman, empat orang Belgia, tiga warga Filipina, dan seorang warga Kanada. Sementara itu, sebanyak 27 penumpang lainnya belum diketahui kewarganegaraannya.
Kasus MH17 adalah kecelakaan kedua sepanjang tahun 2014 setelah MH370 juga belum ditemukan. Perdana Menteri Najib Razak mengatakan kecelakaan ini sangat tragis dan memilukan bagi Malaysia. "Ini adalah hari yang sangat tragis di dalam tahun yang tragis untuk Malaysia," kata Najib. (Baca: MH17 Sengaja Ditembak, Malaysia Minta Keadilan)
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka