TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan, 6 tahun, warga Jalan Swasembada Barat 7 RT 15 RW 09, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meninggal akibat gizi buruk, Jumat pagi tadi, 18 Juli 2014. Rukmini, ibu Ridwan, mengatakan anaknya menderita gizi buruk sejak usia 2 tahun.
"Kondisi terakhir kakinya tidak bisa digerakkan. Ia lemas sekali," kata Rukmini saat ditemui di rumahnya, Jumat, 18 Juli 2014.
Karena radang tenggorokan yang dideritanya, Ridwan sempat dirawat tiga minggu di Rumah Sakit Koja. Ia juga sempat dirawat selama seminggu di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Koja. Setelah itu, kondisi Ridwan sempat membaik dan dipindahkan ke ruang perawatan anak.
Kepala Puskesmas Kebon Bawang, dr Yanti, yang selama ini menangani kondisi Ridwan mengatakan Ridwan sudah mengalami gizi buruk sejak usia 2 tahun. Saat mengetahui kondisi tersebut pihaknya langsung memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
"Saat usia 3 tahun kondisi Ridwan sudah tidak bisa berjalan. Kami beri PMT susu, tapi mulai Mei 2010 orang tuanya sudah tidak ambil lagi. Alasannya karena Ridwan tidak suka," kata Yanti pada Jumat, 18 Juli 2014.
Selvi, 32 tahun, tetangga korban menyayangkan kondisi Ridwan yang seakan tidak diurus orang tuanya. Selama ini, Selvi sering menunggui Ridwan saat berada di rumah sakit karena orang tua Ridwan yang tidak sempat menunggui anaknya. Menurut Selvi, orang tua Ridwan berasal dari keluarga yang tidak mampu. Ibunya bekerja sebagai buruh cuci dan bapaknya bekerja sebagai tukang parkir.
Ia juga sangat menyayangkan dengan sikap orang tua Ridwan selama ini yang menolak agar anaknya dirawat di Rumah Sakit Koja. Padahal, menurut Selvi, dari Dinas Sosial hingga Wali Kota sudah turun tangan menangani kondisi Ridwan.
"Kelurahan mau sempat kasih uang, Wali Kota juga mau kasih sumbangan, tapi dia tetap menolak untuk dirujuk," kata Selvi pada Jumat, 18 Juli 2014.
Menurut Rukmini, ia menolak berbagai rujukan dan bantuan agar Ridwan dirawat karena tidak ada orang yang menunggui di rumah sakit. "Saya sibuk kerja, suami juga. Terpaksa kami rawat di rumah. Ternyata akhirnya malah seperti ini," ujar Rukmini sambil terisak.
ROBBYIRFANY
Berita Terpopuler:
Ada 11 WNI di Malaysia Airlines MH17
Malaysia Airlines Tertembak Misil Dekat Rusia
Dengar MH17 Jatuh, PM Najib Razak Terkejut
Menteri Keuangan: Hakim Kasus Century Salah