TEMPO.CO , Jakarta: Juru bicara PT Angkasa Pura II, Achmad Syahrir memprediksi bahwa kepadatan lalu lintas di sejumlah bandara baru akan terlihat mulai H-7 Lebaran atau Senin depan. Hal ini karena pekan ini sekolah dan sejumlah kantor belum mulai libur. "Banyak karyawan dan anak sekolah yang belum libur, jadi kami prediksi mulai padat H-7," ujar Achmad saat dihubungi Tempo, Jumat 18 Juli 2014. (Baca:Puncak Arus Mudik di Sumatera Barat H-3 )
Tahun ini, Achmad memperkirakan, trafik penerbangan di Bandara Soekarno Hatta pun akan meningkat dibanding Lebaran tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan peningkatan kapasitas penerbangan dari 64 penerbangan per jam, menjadi 72 penerbangan per jam. (Baca:Angkutan Berat Dilarang Operasi Mulai H-7 Lebaran )
Namun, kendati kapasitas landasan pacu sudah ditingkatkan sampai level maksimal, Achmad mengakui masih akan tetap ada keterlambatan penerbangan. Hal ini terutama terjadi jika maskapai tidak disiplin dengan slot yang sudah dijadwalkan. "Kalau tidak melebihi batas waktu, ya, tidak masalah, tapi kalau jadwal satu maskapai bergeser maka jadwal semua penerbangan bergeser," ujar dia. (Baca:Jawa Tengah Akan Didatangi 7,9 Juta Pemudik )
Sejak kapasitas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta ditingkatkan mulai 26 Juni 2014 lalu, Achmad mengaku belum ada pergeseran jadwal penerbangan yang signifikan. "Ini bukan soal hitungan menit, tetapi perubahan jadwal secara keseluruhan." Maka, Achmad menghimbau kepada seluruh maskapai untuk tetap disiplin. "Jangan seenaknya mengejar prime time, tapi melebihi batas waktu."
Achmad menambahkan, PT Angkasa Pura II sebagai operator bandara akan menempatkan berbagai pos pengamanan dan informasi lebaran di bandara dan menambah petugas pengaman. Namun, dia enggan menyebut detail berapa jumlah petugas yang akan dikerahkan.
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler:
Penumpang MH17 Punya Firasat Bakal Celaka
KPK Gelar Ekspose Soal Muhtar Ependy
MH17 Lewat Dekat Zona Perang Demi Irit BBM?
Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen
Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina